Suara.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Wamildan Tsani melontarkan janji bisnis perseroan bakal balik untung pada tahun 2026. Hal ini setelah, maskapai pelat merah itu dipinjamkan dana oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebesar Rp 6,6 triliun.
"Dengan adanya corporate action dari Danantara ini diproyeksikan di tahun 2026 ini menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia. Dan Garuda Indonesia, kami optimis, kita akan membukukan net income yang positif," ujarnya dalam konferensi pers di Plaza Mandiri yang ditulis, Rabu (25/6/2025).
Menurut Wamildan, dengan dana jumbo itu, Garuda bisa mengoptimalkan operasional, di mana bisa berimbas pada pendapatan perseroan.
"Dan ini menjadi bagian dari peningkatan dan optimasi dari operasional perusahaan," ucap dia.
Alami Rugi Bersih di Awal Tahun
PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), melaporkan pada kuartal I tahun 2025 alam rugi bersih sebesar USD 76,48 juta atau setara Rp 1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.603 per dolar AS).
Meski masih mencatatkan kerugian, angka tersebut menunjukkan perbaikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada kuartal I/2024, rugi bersih Garuda tercatat lebih tinggi, yakni USD 87,03 juta atau sekitar Rp 1,44 triliun. Dengan kata lain, kerugian perusahaan menyusut sekitar 12 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Membaiknya kinerja keuangan ini tidak lepas dari pertumbuhan tipis pendapatan usaha Garuda Indonesia. Total pendapatan naik 1,62 persen yoy menjadi USD 723,56 juta (Rp 12,01 triliun), dibandingkan USD 711,98 juta (Rp 11,82 triliun) pada kuartal I/2024.
Baca Juga: Pesawat Putar Balik, Garuda Indonesia Stop Sementara Penerbangan ke Doha
Sebagian besar pendapatan masih berasal dari aktivitas inti, yakni layanan penerbangan, yang menyumbang USD 668,56 juta. Selain itu, segmen pemeliharaan pesawat juga berkontribusi sebesar USD 95,36 juta, sementara operasi lainnya menyumbang USD 93,7 juta.
Namun demikian, beban usaha Garuda turut mengalami kenaikan. Pada tiga bulan pertama 2025, total beban usaha naik 2,19 persen yoy menjadi USD 718,35 juta, dari sebelumnya USD 702,92 juta pada kuartal I/2024.
Kenaikan beban ini menjadi salah satu faktor yang menahan laju perbaikan kinerja keuangan perusahaan.
Setelah memperhitungkan seluruh komponen pendapatan dan beban usaha, Garuda mencatat rugi sebelum pajak sebesar USD 88,73 juta. Angka ini menunjukkan penyusutan dibandingkan rugi sebelum pajak sebesar USD 100,76 juta yang dibukukan pada periode yang sama tahun lalu.
Dapat Dana Segar
mendapat dana segar dari Danantara sebesar Rp 6,65 triliun atau setara USD 405 juta. Dana segar diberikan Danantara bersifat shareholder loan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai