Suara.com - Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Dony Oskaria menyebut, pemberian dana segar ke sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tidak hanya berhenti di Garuda Indonesia saja.
Menurut dia, sejumlah BUMN lain yang memiliki rencana bisnis kuat dan prospek kinerja menjanjikan juga bisa mendapatkan tambahan ekuitas dari Danantara.
"Apakah ini satu? Tidak. Nanti akan ada lagi. Mungkin menurut kita bisnis plan-nya bagus, kalau kita tambahkan ekuiti net income-nya atau lamban-nya akan meningkat, ya pasti akan kita lakukan," ujarnya dalam konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, yang ditulis Rabu (25/6/2025).
Dony yang juga Wakil Menteri BUMN ini, menegaskan Danantara tidak hanya hadir untuk memberikan bantuan ekuitas, melainkan juga menjalankan peran manajerial strategis melalui entitas Danantara Asset Management.
Lewat entitas itu, Holding Operasional Danantara fokus pada pengelolaan dan transformasi BUMN-BUMN bermasalah atau yang membutuhkan perbaikan kinerja.
"Namanya Danantara Aset Management itu adalah pengelolaan daripada BUMN," jelas dia.
Dony menjelaskan dalam pengelolaan BUMN, Danantara melakukan berbagai langkah komprehensif seperti pendampingan strategis, penyusunan rencana krisis (crisis plan), penambahan ekuitas, serta restrukturisasi perusahaan.
Semua langkah tersebut bertujuan untuk mengangkat kembali kinerja BUMN agar bisa memberikan menyetor dividen jumbo kepada negara.
"Bagian daripada pengelolaan itu di antaranya adalah melakukan perbaikan terhadap BUMN-BUMN yang ada. Jadi peran yang kami lakukan hari ini adalah peran daripada pengelolaan BUMN," beber Dony.
Baca Juga: Bos Garuda Indonesia Janji 2026 Perusahaan Bisa Untung
Menurutnya, penambahan ekuitas bukan semata-mata pemberian dana, melainkan harus dilandasi dengan rencana bisnis yang ditawarkan BUMN.
Jika setelah dievaluasi rencana bisnis tersebut menunjukkan potensi perbaikan, Danantara tidak akan ragu untuk memberikan suntikan modal tambahan. Sebaliknya, jika hasil asesmen menunjukkan kinerja yang tidak menjanjikan, maka opsi penghentian dukungan juga bisa diambil.
"Kalau kita kasih equity dengan bisnis plan yang bagus, yang dibuat, yang dilakukan oleh BUMN, Pak Dirut bilang bahwa dengan ini nanti kita lakukan net income-nya positif. Jadi jelasnya bahwa penambahan Equity adalah dalam langkah melakukan perbaikan daripada BUMN-BUMN yang ada," beber Dony.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dukungan Danantara ke depan tidak akan terbatas hanya pada Garuda Indonesia. Sejumlah BUMN lain yang memiliki rencana bisnis kuat dan prospek kinerja menjanjikan juga bisa mendapatkan tambahan ekuitas dari Danantara.
Selain tambahan modal dan restrukturisasi, Dony juga menekankan bahwa Danantara akan menjalankan strategi korporasi lainnya seperti merger dan akuisisi sebagai bagian dari strategi pengelolaan BUMN secara keseluruhan.
"Jadi jangan bingung lagi bahwa itu memang bagian daripada peran Danantara di aset management. Ya bagaimana bentuk pengelolaan itu di antaranya menambah ekuiti, melakukan restrukturisasi, kemudian meningkatkan kinerja. Itu memang peran daripada Danantara di aset management, namanya juga pengelolaan," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025