Suara.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI” atau “Perseroan”) meluncurkan Sustainable Funding Framework atau Kerangka Pendanaan Berkelanjutan yang sekaligus menyelenggarakan forum Public Expose.
Melalui framework ini, PT SMI memperluas akses ke pendanaan tematik yang menjadi dasar bagi penerbitan berbagai instrumen keuangan berkelanjutan, seperti Obligasi Keberlanjutan Berkelanjutan I yang sedang dalam proses penerbitan.
Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah mengajak para calon investor, untuk berkolaborasi dalam menyediakan pendanaan bagi pembangunan proyek proyek berkelanjutan.
“Sustainable Funding Framework ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan kami membangun instrumen pendanaan yang sejalan dengan prinsip ESG. Kami ingin memastikan bahwa setiap instrumen yang kami tawarkan tidak hanya kompetitif secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan yang nyata, karena 100% dana yang berhasil dihimpun akan disalurkan ke proyek-proyek yang menghasilkan dampak lingkungan dan sosial yang dapat terukur. Selain itu framework ini juga dapat memberikan kepercayaan kepada bapak-ibu semua, para calon investor, melalui transparansi dan tata kelola yang kuat,” kata Reynaldi, Senin (30/6/2025).
Sustainable Funding Framework telah disusun secara komprehensif untuk menguraikan pendekatan PT SMI pada instrumen pendanaan dengan tema Green, Social, Sustainability, Blue, Orange, dan Sustainable Development Goals (SDG), dengan mengacu kepada prinsip internasional, seperti Green Bond Principles, Social Bond Principles, serta Sustainability Bond Guidelines dari ICMA, hingga standar lainnya seperti Blue Bonds Guidelines dari IFC dan Orange Bond Principles dari Orange Movement.
Target instrumen pendanaan meliputi Obligasi, Medium-Term Notes(MTN), Pinjaman Bank, Sukuk & Fasilitas Pembiayaan Syariah, serta instrumen Pendanaan Berkelanjutan lainnya.
Untuk menjamin kualitas dan kredibilitas dari Sustainable Funding Framework tersebut, PT SMI telah memperoleh Second Party Opinion (SPO) dari Sustainalytics.
Hasil SPO mengonfirmasi bahwa framework PT SMI dinilai kredibel dan berdampak, selaras dengan prinsip prinsip global, serta didukung oleh proses seleksi, evaluasi, dan pelaporan yang transparan dan terstruktur.
Penilaian ini turut memperkuat posisi PT SMI sebagai issuer dan borrower yang terpercaya di mata investor, baik domestik maupun global.
Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 Persen
Peluncuran Sustainable Funding Framework juga bersamaan dengan berlangsungnya masa Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi Infrastruktur Tahap I Tahun 2025.
Total nilai PUB Obligasi Keberlanjutan I Sarana Multi Infrastruktur ini adalah Rp12.000.000.000.000 (dua belas triliun rupiah), dengan target penerbitan Tahap I Tahun 2025 sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah).
Obligasi ini telah memperoleh peringkat idAAA (Triple A) dengan prospek stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), mencerminkan kualitas kredit yang sangat baik dan risiko gagal bayar yang sangat rendah untuk utang jangka panjang.
Melalui penerbitan obligasi keberlanjutan dan implementasi Sustainable Funding Framework ini, dana hasil penerbitan akan disalurkan ke sektor-sektor prioritas, seperti:
- Green Projects: energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta bangunan berwawasan lingkungan.
- Social Projects: infastruktur kesehatan dan pendidikan, infrastruktur dasar untuk masyarakat (transportasi umum, sanitasi, sistem penyediaan air), ketahanan pangan, dan pemberdayaan ekonomi bagi kelompok rentan.
- Blue Projects: energi terbarukan kelautan, transportasi maritim berkelanjutan, pelabuhan berkelanjutan.
- Orange Projects: proyek atau insisiatif yang mendukung kesetaraan gender, perempuan, anak-anak dan kelompok rentan.
“Seluruh dana yang diterima menggunakan framework ini akan digunakan untuk pembiayaan dan/atau pembiayaan kembali proyek-proyek yang memenuhi syarat. PT SMI memiliki proses evaluasi dan seleksi berdasarkan kelayakan finansial serta risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk semua proyek yang didanai Perseroan. Sehingga calon investor tidak perlu khawatir, karena kami memiliki mekanisme internal yang dapat menjamin penggunaan pendanaan secara tepat.” lanjut Reynaldi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!