Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mengalami kenaikan hingga menguji level 7.000. Hal ini setelah banyak sentimen positif bagi pasar dari dalam negeri maupu luar negeri.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, melihat secara teknikal pergerakan IHSG mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ia menetapkan area resistance IHSG di 7.000, pivot di 6.950, dan support di 6.800.
"Pergerakan IHSG dari lower band menuju ke middle band mengindikasikan ada potensi recovery dari tekanan jual sebelumnya. Stochastic RSI terjadi pembalikan arah ke atas dari area oversold. MACD masih menunjukkan tren menurun, namun histogram mulai mengecil dan garis MACD mendekati garis sinyal mendekati potensi golden cross. Sehingga IHSG diperkirakan berpeluang menguji level 6950-7000," ujar Ratna dalam riset hariannya, Selasa (1/7/2025).
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat ke level 6.927 atau naik 0,43 persen pada perdagangan Senin (30/6). Sejumlah faktor turut mendorong penguatan ini, mulai dari sentimen global, aksi window dressing kuartal II, hingga rilis deregulasi dari pemerintah.
Mengutip data RTI Business, oada perdagangan pada pada waktu kemarin, sebanya 21,12 miliar miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 13,64 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,15 juta kali.
Dalam perdagangan waktu itu, sebanyak 357 saham bergerak naik, sedangkan 228 saham mengalami penurunan, dan 205 saham tidak mengalami pergerakan.
Ratna menjelaskan, penguatan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk penguatan indeks bursa global, sentimen window dressing akhir kuartal II, berita positif dari saham-saham individual, meredanya ketegangan geopolitik, serta harapan pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral.
"Pemerintah mengumumkan paket deregulasi tahap I, yang meliputi relaksasi aturan impor dan kemudahan berusaha di bidang perdagangan. Salah satu tujuan deregulasi ini untuk memperbaiki peringkat kemudahan usaha di Indonesia," kata dia,
Dari sisi data ekonomi, pasar menanti rilis data neraca perdagangan bulan Mei 2025 yang diproyeksikan surplus sebesar USD 2,53 miliar, meningkat signifikan dari surplus April 2025 sebesar USD 0,15 miliar.
Baca Juga: IHSG Bergerak Dua Arah Pagi Ini, Awalnya Melonjak Tapi Langsung Merosot
Selain itu, inflasi Juni 2025 diperkirakan naik menjadi 1,83 persen YoY dari sebelumnya 1,6 persen YoY, dengan inflasi inti diperkirakan meningkat ke 2,44 persen YoY dari 2,4 persen YoY pada bulan Mei.
Dari sisi global, sentimen positif juga datang dari Wall Street yang ditutup menguat pada hari yang sama. Kabar pembatalan rencana pajak layanan digital oleh Kanada terhadap perusahaan teknologi AS turut meredakan ketegangan dagang, setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengancam membatalkan seluruh negosiasi dengan Kanada.
Investor juga memantau dinamika politik anggaran di AS. Senat Amerika Serikat menyetujui prosedur awal untuk membuka pembahasan RUU anggaran pemerintahan Trump, yang mencakup pemotongan pajak dan reformasi pengeluaran.
RUU versi Senat tersebut diperkirakan akan menambah defisit federal sekitar USD 3,3 triliun selama satu dekade ke depan.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun lebih dari 4 basis poin ke level 4,238 persen. Sementara itu, harga emas naik 0,6 persen ke USD 3.293 per troy ounce didorong oleh pelemahan dolar AS.
Harga minyak mentah justru melemah akibat berkurangnya ketegangan geopolitik serta prospek kenaikan produksi OPEC+ pada Agustus 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
Tembus 2 Juta Pengguna, Tring! by Pegadaian Bukti Komitmen Digitalisasi Emas dan Inklusi Finansial
-
BCA Hadirkan Festival STEM di Sorong untuk Dorong Kreativitas Siswa dan Unggul Berdaya Saing
-
Total Harta Rp39 Miliar, Gaya Hidup Menkeu Purbaya Jadi Sorotan: Punya Motor 'Sejuta Umat'
-
Promo Superindo Hari Ini 18 November 2025: Banjir Diskon 50 Persen dan Harga Spesial!
-
Himbara Ramai-ramai Buyback, DPR Nilai itu Aksi yang Wajar
-
Pasar Kripto Goyang, Bitcoin Anjlok 30 Persen di Bawah USD90.000
-
Menkeu Purbaya Kembali Guyur Likuiditas Bank Himbara Rp76 Triliun
-
Tarif Listrik PLN per kWh Periode November Hingga Desember 2025
-
Hasil Pertemuan Empat Mata Prabowo - Dasco: Genjot Ekonomi 8 Persen