Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengonfirmasi insiden tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB.
Insiden terjadi pada koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E, saat kapal tengah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Perhubungan Laut, Heri Junaedi, menerangkan kapal tersebut mengalami kondisi kesulitan sekitar pukul 23.20 WIB, sebelum akhirnya tenggelam 15 menit kemudian.
Berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut total 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta membawa 22 unit kendaraan dari berbagai jenis.
Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, dan berbagai instansi terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan.
Hingga pukul 09.00 WITA, sebanyak 29 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan kini tengah mendapatkan penanganan lanjutan di Gilimanuk. Proses pendataan nama-nama korban masih berlangsung.
Operasi SAR masih terus dilakukan, meski menghadapi tantangan berupa gelombang laut tinggi antara 2 hingga 2,5 meter, angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.
"Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah ini dan memastikan bahwa seluruh langkah penanganan dilakukan dengan cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa," kata Heri.
Ditjen Perhubungan Laut juga telah membuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk untuk memfasilitasi proses informasi dan penanganan bagi keluarga korban dan masyarakat umum.
Baca Juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Jumlah Korban Belum Dipastikan
Sempat Meminta Bantuan
Setelah mengalami gangguan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya sempat menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.
"Kami menyampaikan bahwa penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP," ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin dalan keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).
Diduga insiden ini diakibatkan kebocoran di ruang mesin kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang menyebabkan kapal bermuatan truk tronton tersebut tenggelam di Selat Bali.
Adapun kronologinya bermula pada pukul 00.16 WITA, saat KMP. Tunu Pratama Jaya dalam perjalanan melintasi Selat Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Anak Buah Purbaya Bocorkan Skema Anggaran Pemulihan Bencana Sumatra
-
Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama
-
PT PII Kemenkeu Jamin 55 Proyek Infrastruktur, Kantongi Investasi Rp 573 Triliun
-
Survei: Orang Indonesia Masuk Mode Bertahan, Gaya Hidup Frugal Jadi Tren
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Orang RI Mulai Malas Ambil Kredit, Ini Buktinya
-
Mentan/Kabapanas Tegaskan: Papua Sudah Bisa Mandiri Pangan Seperti Pulau Lainnya pada 2026
-
Kemenkeu Siapkan Rp 210,4 Triliun untuk Anggaran Ketahanan Pangan 2026, Naik dari Rp 144,6 T
-
Daftar Pemilik Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Publik Punya Jatah 'Kecil'?