Suara.com - Insiden tragis terjadi di Selat Bali pada Kamis dini hari, 3 Juli 2025, ketika Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 65 orang penumpang dan kru, dikabarkan tenggelam. Sebelum kejadian nahas tersebut, kapal sempat melaporkan adanya kerusakan mesin kepada pihak dermaga.
Informasi awal dari operator penyeberangan kapal ferry menyebutkan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran di ruang mesin sebelum akhirnya terbalik. Kejadian ini memicu respons cepat dari tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian korban di tengah kondisi cuaca yang menantang.
KMP Tunu Pratama Jaya memulai pelayarannya dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, pada Rabu, 2 Juli 2025, pukul 22.56 WIB, dengan tujuan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Sekitar pukul 00.16 WITA pada Kamis dini hari, kru kapal sempat mengirimkan sinyal minta tolong yang kemudian diikuti dengan kondisi blackout atau pemadaman total pada pukul 00.19 WITA.
Menurut Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi, pihaknya segera menerjunkan kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) untuk melakukan pencarian puluhan korban sesaat setelah menerima informasi tenggelamnya kapal feri di lintasan Ketapang-Gilimanuk tersebut.
"Sampai saat ini kami belum menemukan penumpang kapal, dan juga ada kendala cuaca dan ombak di Selat Bali, mencapai sekitar 2,5 meter, sehingga menyulitkan tim SAR," katanya, dalam laporan yang dikutip melalui Antara pada dini hari pukul 02.00 tadi.
Kendala Pencarian dan Jumlah Penumpang yang Belum Ditemukan
Wahyu Setia Budi mengungkapkan bahwa hingga saat ini, tim SAR belum berhasil menemukan penumpang kapal. Upaya pencarian menghadapi kendala serius berupa cuaca buruk dan ombak tinggi di Selat Bali, yang mencapai sekitar 2,5 meter, sehingga menyulitkan pergerakan tim SAR di lapangan.
Selain Basarnas Banyuwangi, operasi pencarian juga melibatkan bantuan dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang turut menerjunkan kapal, serta dukungan dari Basarnas Denpasar dan Pos SAR Jembrana (Bali).
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui membawa total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta mengangkut 22 unit kendaraan. Kapal feri tersebut tenggelam sekitar pukul 23:35 WIB pada Rabu (2/7), sebelum sempat mencapai Pelabuhan Gilimanuk.
Baca Juga: Joao Ferrari Berambisi Kembalikan Masa Kejayaan Bali United, Bisa Terwujud?
Data manifest kapal yang disebutkan oleh Wahyu Setia Budi menjadi pedoman utama bagi tim gabungan dalam melakukan upaya pencarian dan penyelamatan. Fokus utama saat ini adalah menemukan seluruh korban yang masih dalam pencarian di tengah kondisi perairan Selat Bali yang tidak bersahabat.
Berita Terkait
-
KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Tenggelam di Selat Bali Bawa 65 Penumpang
-
Bali United Rekrut Mike Hauptmeijer, Penjaga Gawang Asal Klub Liga Belanda
-
Bali United Rekrut Pemain dari PEC Zwolle, Eliano Reijnders: Terima Kasih
-
PEC Zwolle Resmi Lepas Satu Pemainnya ke Bali United
-
Rekomendasi 4 Klinik Kecantikan di Denpasar, Solusi Tampil Glowing di Bali
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Dugaan Skandal Kereta Cepat Whoosh, Jepang Sengaja Dilibatkan untuk 'Goreng' Harga?
-
Periksa Eks Kabiro Umum Kementan, KPK Dalami Soal Rekanan Pengadaan Asam Formiat
-
Gubernur Pramono Anung Ingin 'Boyong' IKJ dari Cikini ke Kota Tua, Begini Reaksi Kampus
-
Prabowo dan Presiden Brasil Punya Angka Keberuntungan 8, Apa Maknanya?
-
Heboh usai Disidak Dedi Mulyadi, Eks Pimpinan KPK Sindir Iklan Aqua: Fakta atau Fiksi?
-
Kejutan! Prabowo Jadikan Bahasa Portugis Prioritas di Sekolah: Ada Apa dengan Brasil?
-
Said Didu Bongkar 'Kebohongan' Jokowi Soal Freeport-Blok Rokan: Tak Pernah Negara Ambil Freeport!
-
Ikut Soroti Polemik Aqua Ambil Air Sumur Bor, DPR Minta BPKN Turun Tangan: Ini Persoalan Serius!
-
Viral! Pamer Bukti Transfer Fiktif, Pengemudi Brio Kabur Usai Isi Bensin Rp200 Ribu di Ciputat
-
Akademisi Bongkar Dugaan Skandal Whoosh Era Jokowi: Proyek Molor, Anggaran Bengkak