Suara.com - Kartu Multi Trip (KMT) milik KAI Commuter makin luas jangkauannya. Setelah sebelumnya bisa dipakai untuk membayar tiket LRT, MRT, Bus TransJakarta, dan sejumlah bus Trans daerah, kini KMT juga bisa digunakan untuk membayar transportasi Mikro Trans di Depok dan Cikarang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyebut KMT kini sah menjadi alat transaksi untuk moda angkutan perkotaan di luar jaringan Bus Trans.
Ini bagian dari upaya KAI Commuter dalam memperkuat integrasi pembayaran antar moda transportasi publik.
"Ini adalah salah satu peningkatan layanan KAI Commuter dalam sistem integrasi pembayaran antar moda. Jadi, KMT ini juga mempermudah pengguna Commuter Line yang akan melanjutkan perjalanannya menggunakan transportasi lainnya di stasiun tujuan," ujar Joni dalam keterangan resminya, Sabtu (5/7/2025).
Joni menjelaskan, mulai 9 Mei 2025, pengguna Commuter Line sudah bisa menggunakan KMT untuk membayar tiket Mikro Trans Depok dengan kode D-01A, yang melayani rute dari Stasiun Depok Baru ke Terminal Jatijajar.
Sementara di wilayah Cikarang, KMT bisa digunakan untuk naik Swatantra S-01 dari Stasiun Cikarang menuju Halte President University.
Dengan integrasi ini, masyarakat tak perlu repot lagi membawa uang tunai atau gonta-ganti kartu. Cukup satu kartu KMT, semua bisa beres.
Sebagai informasi, KMT adalah kartu uang elektronik yang awalnya hanya digunakan untuk pembayaran tiket Commuter Line.
Namun kini, KMT sudah bisa digunakan di berbagai layanan lain seperti parkir, Loko Cafe, shower locker di stasiun, dan merchant-merchant rekanan KAI Commuter di berbagai daerah.
Baca Juga: Baru Terjual 2,2 Juta Kursi, Kuota Diskon Tiket Kereta Api 30 Persen Masih Tersedia
Bagi masyarakat yang belum memiliki KMT, kartu ini bisa dibeli seharga Rp 40.000 dengan saldo awal Rp 10.000. Pengisian ulang saldo juga semakin gampang karena bisa dilakukan lewat aplikasi C-Access di smartphone yang punya fitur NFC.
"KAI Commuter berharap integrasi pembayaran KMT di transportasi Mikro Trans juga bisa diterapkan di wilayah-wilayah lainnya yang terdapat layanan Commuter Line, sehingga dapat mempermudah dan menarik lebih banyak masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi publik," pungkas Joni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
PT PII Kemenkeu Jamin 55 Proyek Infrastruktur, Kantongi Investasi Rp 573 Triliun
-
Survei: Orang Indonesia Masuk Mode Bertahan, Gaya Hidup Frugal Jadi Tren
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Eksploitasi Pekerja di Taiwan Mengincar WNI, Modus Iming-iming Gaji Besar
-
Orang RI Mulai Malas Ambil Kredit, Ini Buktinya
-
Mentan/Kabapanas Tegaskan: Papua Sudah Bisa Mandiri Pangan Seperti Pulau Lainnya pada 2026
-
Kemenkeu Siapkan Rp 210,4 Triliun untuk Anggaran Ketahanan Pangan 2026, Naik dari Rp 144,6 T
-
Daftar Pemilik Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Publik Punya Jatah 'Kecil'?
-
4 Kabupaten di Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil
-
Pabrik SGAR 1 Rampung, Inalum Pacu Transformasi SDM