Suara.com - Ketika gejolak ekonomi global menekan daya beli dan pendapatan masyarakat, sektor ekonomi mikro justru membuktikan ketangguhannya sebagai fondasi stabilitas ekonomi nasional. Di tengah kondisi tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), terus berperan sebagai penguat ekonomi keluarga prasejahtera dan penyangga utama ketahanan usaha ultra mikro.
Program PNM Mekaar dirancang bukan hanya sebagai akses permodalan, tetapi sebagai ekosistem pemberdayaan yang menyentuh aspek pendampingan usaha, pelatihan dasar bisnis, hingga peningkatan literasi keuangan. Pemberdayaan ini menyasar pelaku ekonomi mikro khususnya perempuan prasejahtera yang menjadi motor penggerak ekonomi rumah tangga dan komunitas.
“Ekonomi mikro sering kali luput dari sorotan, padahal justru di situlah denyut ekonomi rakyat berputar. Lewat PNM Mekaar, kami ingin memastikan bahwa usaha sekecil apapun mendapat ruang untuk tumbuh dan berdaya tahan, terutama saat ekonomi sedang sulit,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary.
Di saat sektor formal dan menengah ke atas mengalami kontraksi, banyak pelaku ekonomi mikro tetap bertahan karena model usaha mereka yang adaptif, fleksibel, dan berbasis kebutuhan harian masyarakat. Hal ini tercermin dari stabilitas mayoritas usaha nasabah PNM Mekaar yang mampu mempertahankan penghasilan hingga memperluas pasar secara lokal berkat pendampingan intensif yang diberikan.
Dengan lebih dari 15 juta nasabah aktif di seluruh Indonesia, PNM Mekaar membuktikan bahwa penguatan ekonomi mikro dapat menjadi strategi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Program ini memperkuat struktur ekonomi dari bawah ke atas mulai dari warung kelontong, usaha makanan rumahan, hingga layanan jasa harian yang menopang kehidupan banyak keluarga.
Selain itu, PNM Mekaar memberikan pelatihan kewirausahaan berbasis kebutuhan lokal, literasi digital sederhana, serta mengembangkan kapasitas kepemimpinan perempuan dalam mengelola keuangan rumah tangga dan usaha. Hal ini menciptakan efek ganda berupa peningkatan pendapatan keluarga dan penguatan daya tahan sosial-ekonomi komunitas.
“Perempuan pelaku usaha mikro bukan sekadar pencari nafkah tambahan. Mereka adalah garda terdepan dalam membangun ketahanan keluarga dan ekonomi lokal. Ketika mereka diberdayakan, dampaknya tidak hanya pada dapur mereka sendiri, tapi juga pada pasar, lingkungan, bahkan bangsa,” tambah Dodot.
PNM meyakini bahwa pemberdayaan ekonomi mikro dapat menjadi investasi jangka panjang bagi ketahanan nasional. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, menguatkan sektor usaha ultra mikro adalah langkah konkret untuk menjaga ekonomi Indonesia tetap hidup dan tangguh dimulai dari memberdayakan keluarga prasejahtera. ***
Baca Juga: Ketekunan Berbuah Apresiasi, Nasabah PNM Palembang Ikuti Studi Banding UMKM
Berita Terkait
-
Ketekunan Berbuah Apresiasi, Nasabah PNM Palembang Ikuti Studi Banding UMKM
-
Dari Desa untuk Indonesia, Ketua Kelompok PNM Mekaar Jadi Agen Perubahan
-
Dari Ibu Rumah Tangga Jadi Pemimpin Keluarga Bersama PNM Mekaar
-
PNM Dorong UMKM Naik Kelas, Produk Nasabah Kini Mejeng di Toko Modern
-
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo Kunjungi Nasabah PNM Mekaar di Desa Ulian, Kintamani, Bali
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera
-
BRI Raih Penghargaan Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Besar 2025