Suara.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam memberdayakan perempuan prasejahtera melalui pendekatan menyeluruh yang tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga pendampingan melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Salah satu program pelatihannya adalah Membina dan Memberdaya (Mba Maya), di mana PNM mendorong lahirnya agen-agen perubahan dari desa, melalui peran ketua kelompok nasabah PNM Mekaar.
PNM saat ini telah hadir di 6.165 kecamatan di seluruh Indonesia. Di berbagai daerah dengan latar belakang budaya dan kondisi ekonomi yang beragam, para ketua kelompok hadir sebagai sosok inspiratif. Mereka bukan hanya sesama nasabah, tetapi juga menjadi panutan yang membantu anggota kelompok lainnya untuk saling mendukung, belajar, dan tumbuh bersama.
PNM memahami bahwa pemberdayaan tidak cukup hanya dengan pemberian modal. Para ketua kelompok dibekali pelatihan pengembangan diri seperti keterampilan komunikasi dan kepemimpinan, agar mampu menciptakan suasana kelompok yang positif dan produktif. Mereka juga difasilitasi mengikuti studi banding ke berbagai daerah untuk memperluas wawasan, membangun jejaring, serta mendapatkan inspirasi baru dalam mengembangkan usaha.
Salah satu sosok inspiratif dari nasabah PNM Mekaar adalah Ibu Gumi Indang Siswati, pengusaha batik pewarna alam asal Bogor yang kini mengembangkan “Batik Bumi Ku”. Usaha ini dimulai sejak awal 2017 setelah Ibu Gumi terkena PHK dari pekerjaannya. Tak menyerah pada keadaan, beliau memilih untuk mendalami pelatihan membatik selama satu tahun penuh, hingga akhirnya memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan dukungan pembiayaan dan pendampingan dari PNM. Ibu Gumi juga aktif mengajar batik ke sekolah-sekolah di Bogor dan sering menerima kunjungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ingin belajar membatik di rumah batik miliknya.
"Saya berterima kasih kepada PNM Mekaar karena diberi kesempatan untuk menjadi narasumber dalam Program PKU, agar saya bisa berbagi ilmu kepada nasabah Mekaar lainnya yang ingin mengembangkan usaha batik khas Bogor. Selain itu, saya juga mendapat kesempatan mengikuti program studi banding ke Padang bersama PNM,” ujar Ibu Gumi.
Menanggapi kisah inspiratif tersebut, Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary menyampaikan bahwa PNM tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga memberikan pendampingan yang menyeluruh.
"Kami percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal sederhana di desa, melalui kegiatan kelompok yang saling menguatkan. ketua kelompok memiliki peran penting dalam proses ini. Mereka kami dampingi agar bisa tumbuh bersama dan menjadi contoh yang menggerakkan di lingkungannya,” ujar Dodot.
PNM akan terus tumbuh, peduli, dan menginspirasi masyarakat desa melalui pemberdayaan yang nyata. Bersama para ketua kelompok PNM percaya bahwa setiap langkah kecil yang diberdayakan dengan tepat akan membawa perubahan besar, menguatkan ekonomi keluarga, membuka akses pengetahuan, dan menumbuhkan harapan akan masa depan yang lebih sejahtera. ***
Baca Juga: Sedekah Kurban di 26 Titik Menjadi Cara PNM Teruskan Bentuk Syukur HUT ke-26
Berita Terkait
-
Inovasi PNM Guncang Pasar: Orange Bonds Perdana untuk Kemajuan Perempuan Bangsa
-
Dari Ibu Rumah Tangga Jadi Pemimpin Keluarga Bersama PNM Mekaar
-
PNM Dorong UMKM Naik Kelas, Produk Nasabah Kini Mejeng di Toko Modern
-
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo Kunjungi Nasabah PNM Mekaar di Desa Ulian, Kintamani, Bali
-
PNM Wujudkan Komitmen Peduli Lingkungan, Raih Penghargaan Gold di TJSL & CSR Awards 2025
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi