Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga akhir perdagangan setelah sentimen dari penurunan Tarif Trump 19 persen.
Mengutip data RTI Business, IHSG sepanjang perdagangan menghijau ke level 7.192 atau naik 51,54 poin, secara presentase naik 0,72 persen.
Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 29,71 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 16,5 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,70 juta kali.
Dalam perdagangan di hari ini, sebanyak 351 saham bergerak naik, sedangkan 250 saham mengalami penurunan, dan 201 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, MERI, BLOG, NRCA, PYFA, ENRG, IOTF, SURI, DSNG, DKFT, TAPG, OASA, BUMI, JKON, PTMP.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, MFIN, KRAS, INAI, SSIA, PSAT, DNAR, FILM, HAJJ, NINE, PACK, KBLV, MBMA, KPIG, AMRT.
Terimbas Tarif Trump
Phillip Sekuritas Indonesia dalam laporan terbarunya menilai bahwa penguatan IHSG hari ini masih ditopang oleh minat beli investor terhadap saham-saham di sektor teknologi, energi, dan infrastruktur.
Meskipun pasar saham menguat, Phillip Sekuritas mengingatkan bahwa IHSG tetap berada dalam bayang-bayang sentimen global.
Baca Juga: Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
Data inflasi konsumen (CPI) Amerika Serikat yang dirilis semalam menunjukkan kenaikan sebesar 0,3 persen month-on-month (m/m) pada Juni—kenaikan tertinggi sejak Januari. Kenaikan ini dikaitkan dengan pemberlakuan tarif impor baru oleh pemerintahan Trump, yang mendorong naiknya harga barang seperti kopi dan perabot rumah tangga.
Kondisi ini meredam ekspektasi investor terhadap pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.
"Federal Reserve masih memilih untuk menahan suku bunga sambil menanti dampak lebih lanjut dari inflasi berbasis tarif, yang sebelumnya telah diprediksi akan mulai terasa pada pertengahan tahun,” tulis Phillip Sekuritas dalam riset hariannya.
Di sisi lain, hubungan dagang Indonesia-AS menjadi sorotan pasar usai Presiden Prabowo Subianto mengonfirmasi percakapan telepon dengan Presiden AS Donald Trump terkait kesepakatan perdagangan. Dalam perjanjian tersebut, ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif sebesar 19%. Meski lebih rendah dibandingkan tarif untuk Vietnam (20%), hal ini tetap menimbulkan kekhawatiran akan daya saing eksportir Indonesia.
Investor menanti kejelasan apakah pelaku ekspor nasional bisa bersaing dengan tekanan tarif baru di tengah persaingan dari Vietnam dan Tiongkok.
Dari sisi domestik, keputusan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25% memberikan dukungan positif bagi pasar. Pemangkasan ini sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar dan mencerminkan optimisme terhadap stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Kementan Pastikan Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026: Sudah Dimulai Dari Aspek Perencanaan
-
Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Rosan: Kami Sedang Evaluasi
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Luhut Puji Menkeu Purbaya: Kerjanya Sudah Menunjukkan Hasil
-
Dicari Lulusan D3-S1! Lowongan Kerja Transjakarta Oktober 2025 dan Kisaran Gajinya
-
Finpay Telkom Gaet Asuransi ADB, Perluas Pasar Proteksi Digital
-
ESDM Targetkan Implementasi Penggunaan Avtur dari Minyak Jelantah di 2026
-
Luhut: Presiden Prabowo Akan Terbitkan Keppres Utang Kereta Cepat, Tak Pakai APBN
-
Industri MICE RI Diprediksi Terus Tumbuh
-
LPKR Catatkan Pendapatan Real Estate Rp 3,46 Trilun di Semester I-2025