Suara.com - Euforia pemangkasan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang diumumkan Presiden Donald Trump dari 32 persen menjadi 19 persen ternyata tidak sepenuhnya membawa kabar baik bagi semua pihak.
Pasalnya, tarif 19 persen ini masih menjadi beban berat bagi sejumlah emiten Tanah Air, tak terkecuali PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), perusahaan pengolah udang yang terafiliasi dengan putra bungsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Emiten berkode saham PMMP ini disinyalir menjadi salah satu pihak yang "kena getahnya" dari kebijakan tarif baru Trump. Alasannya jelas: PMMP memiliki eksposur ekspor yang sangat tinggi ke pasar AS, yang merupakan salah satu tujuan utama produk udang olahannya.
Selama ini, pasar AS dikenal sebagai salah satu 'ladang' terbesar bagi PMMP untuk meraup pendapatan. Dengan tarif impor 19 persen yang baru ini, produk udang olahan dari Indonesia akan menjadi lebih mahal saat masuk ke AS, sehingga berpotensi mengikis daya saing PMMP di pasar Negeri Paman Sam. Kenaikan harga akibat tarif ini bisa membuat importir AS mencari alternatif dari negara lain dengan tarif lebih rendah atau bahkan nol.
Ini tentu menjadi tantangan serius bagi manajemen PMMP. Strategi mitigasi seperti efisiensi biaya produksi, diversifikasi pasar ekspor, atau bahkan penyesuaian harga jual harus segera dirancang untuk menjaga profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan kinerja, emiten pengolah makanan beku berbasis udang ini sebetulnya tidak begitu menggemberikan, pasalnya mencatatkan kinerja yang tertekan pada kuartal III/2024.
Perseroan melaporkan rugi bersih sebesar US$15,26 juta atau sekitar Rp240,07 miliar (kurs Rp15.732 per dolar AS), berbanding terbalik dengan laba sebesar US$5,29 juta atau Rp83,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan ini disebabkan oleh anjloknya penjualan neto PMMP sebesar 57,99% secara tahunan (YoY) menjadi US$63,37 juta, dari US$150,86 juta pada kuartal III/2023. Produk utama PMMP, yaitu udang vanname, mengalami penurunan penjualan hingga 58,1% YoY menjadi US$57,45 juta, sedangkan penjualan udang black tiger turun 73,78% YoY menjadi US$1,37 juta. Sementara itu, penjualan produk lain-lain juga merosot 46,46% YoY menjadi US$4,54 juta.
Perseroan berusaha meningkatkan penjualan di pasar domestik dengan membuka jalur distribusi baru melalui jaringan minimarket. Selain itu, PMMP tengah mempersiapkan strategi untuk ikut berpartisipasi dalam Program Makan Siang Gratis yang dicanangkan pemerintah, sebagai upaya untuk mendongkrak permintaan lokal.
Baca Juga: Meski Tarif Trump Turun, Ternyata Tetap Bisa Bikin Indonesia Rugi
PMMP juga mulai mengalihkan sebagian penjualannya ke pasar lain seperti China, serta melakukan renegosiasi dengan para pembeli di Amerika Serikat untuk menyesuaikan harga guna mengurangi dampak kebijakan antidumping yang membebani perusahaan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara hingga kondisi perdagangan dengan AS membaik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Luhut Puji Menkeu Purbaya: Kerjanya Sudah Menunjukkan Hasil
-
Dicari Lulusan D3-S1! Lowongan Kerja Transjakarta Oktober 2025 dan Kisaran Gajinya
-
Finpay Telkom Gaet Asuransi ADB, Perluas Pasar Proteksi Digital
-
ESDM Targetkan Implementasi Penggunaan Avtur dari Minyak Jelantah di 2026
-
Luhut: Presiden Prabowo Akan Terbitkan Keppres Utang Kereta Cepat, Tak Pakai APBN
-
Industri MICE RI Diprediksi Terus Tumbuh
-
LPKR Catatkan Pendapatan Real Estate Rp 3,46 Trilun di Semester I-2025
-
Bos Danantara Curiga Laporan Keuangan BUMN 'Dipercantik': Akan Ada Koreksi Besar-besaran!
-
Telkom Perkuat Literasi dan Perlindungan Digital di Kalangan Pelajar Lewat Cyberheroes 2025
-
OJK Proses Izin Bursa Kripto Baru, Haji Isam dan Suami Puan Maharani Siap Guyur Duit?