Suara.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 tetap terjaga.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan ekonomi tetap stabil di tengah tingginya ketidakpastian global. Lantaran, daya beli masyarakat masih tinggi di Indonesia.
"Pertumbuhan tetap terjaga ditopang oleh konsumsi dan daya beli masyarakat yang masih positif, serta dunia usaha yang masih cukup resilien," katanya dalam rapat KSSK di Gedung LPS, Senin (28/7/2025).
Kata dia, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terus terjaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Apalagi, adanya stimulus yang diberikan pemerintah mendorong ekonomi Indonesia.
"KSKK optimis bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan kedua terjaga. Konsumsi daya beli masih positif aktivitas dunia usaha masih didukung oleh peranan APBN di countercyle distribusi dan efektivitas maket. Stimulus ekonomi telah diluncurkan oleh pemerintah pada kuartal satu dan kedua. Serta dorongan strategis pemerintah," katanya.
Tidak hanya itu, nilai tukar rupiah juga tetap terjaga dengan aliran modal asing yang masih masuk ke Indonesia. Mata uang Indonesia akan tetap di berada level Rp16.235 per dolar Amerika.
"Nilai tukar rupiah diperkirakan tetap kuat. Seperti diketahui di pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) sempat mengalami tekanan tinggi akibat ketidakpastian ekonomi. Nilai tukar rupiah terhadap USD 16.235 per dolar Amerika Serikat ini menguat tajam level rupiah," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dalam mendorong perekonomian Indonesia.
"Memperkuat sinergi membalikkan ekspektasi bersama-sama pemerintah Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan LPS agar ekspetasi ke depan lebih baik dan pertumbuhan yang lebih tinggi dengan stabilitas sistem keuangan yang terjaga," katanya.
Baca Juga: PM Anwar Ibrahim Dituntut Turun Tahta, Ini Keadaan Ekonomi Malaysia
Dia pun memperkuat bauran kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran dan terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bauran yang kebojakan ekonomi nasional.
"Kami arahkan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan dengan menjaga stabilitas,"jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram