Suara.com - Masyarakat Malaysia berbondong-bonding turun ke jalan untuk menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur. Hal ini lantaran, kebijakan pemerintah saat ini dianggap tak berhasil dan menyengsarakan masyarakat.
Atas kekecawaan itu, 20.000 orang pun tumpah ruah melakukan aksi demo dan menagjukan beberapa tuntutan.
Terlepas dari hal itu, sebenarnya bagaimana keadaan perekonomian Malaysia saat ini,
Seperti dinukil dari Reuters, perekonomian Malaysia mencatat pertumbuhan sebesar 4,5% pada kuartal kedua 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laju ini stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat dan pertumbuhan sektor manufaktur yang konsisten, meski ekspor mengalami perlambatan.
Pada kuartal pertama, produk domestik bruto (PDB) Malaysia tumbuh 4,4 persen secara tahunan. Angka ini mencerminkan perlambatan dari akhir tahun 2024 akibat menurunnya produksi minyak dan gas, meskipun belanja rumah tangga tetap kuat dan investasi terus berkembang secara stabil.
Menurut Departemen Statistik Malaysia, pertumbuhan pada periode April hingga Juni terutama terdorong oleh ketahanan permintaan konsumen, meskipun menghadapi tantangan dari ketidakpastian global.
"Secara keseluruhan, komponen eksternal perekonomian tetap menantang, terbebani oleh perkembangan tarif di sekitarnya dan ketidakpastian politik global yang berkelanjutan," ujar Kepala Statistik Mohd Uzir Mahidin yang dikutip, Senin (28/7/2025).
Sektor jasa tercatat sebagai motor utama pertumbuhan pada kuartal ini, dengan pertumbuhan sebesar 5,3 pers secara tahunan. Sementara itu, sektor manufaktur mengalami kenaikan sebesar 3,8 persen.
Baca Juga: Core Indonesia: Serangan Impor Murah Bak 'Kiamat' Bagi RI
Namun, aktivitas perdagangan mulai menunjukkan pelemahan. Aktivitas ekspor turun untuk bulan kedua berturut-turut pada Juni, merosot 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, setelah mencatat penurunan 1,1 persen pada Mei.
Malaysia menutup tahun 2024 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen, didorong oleh tingginya permintaan domestik, rekor investasi yang disetujui, serta performa ekspor yang kuat. Namun, tekanan eksternal mulai membayangi prospek ekonomi tahun ini.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada bulan Mei mengatakan bahwa target pertumbuhan Malaysia tahun ini yang dipatok antara 4,5 persen hingga 5,5% kemungkinan besar tidak akan tercapai akibat kebijakan tarif dari Amerika Serikat.
Bank sentral Malaysia yang awal bulan ini memangkas suku bunga untuk pertama kalinya dalam lima tahun, juga menyatakan akan menurunkan proyeksi pertumbuhan di tengah risiko yang membayangi ekonomi berorientasi ekspor, seperti tarif perdagangan dan ketegangan geopolitik global.
Saat ini, Malaysia tengah menghadapi tarif sebesar 25 persen atas ekspornya ke Amerika Serikat. Tarif ini akan mulai berlaku jika kedua negara tidak mencapai kesepakatan perdagangan sebelum 1 Agustus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan