Suara.com - Wanita gen Z di Amerika Serikat memilih untuk hemat dibandingkan untuk memilih berkencan. Mereka yang berusia remaja 20 tahun atas menjadi lebih hemat dalam hal pengeluaran untuk kencan karena mereka menghadapi biaya hidup yang lebih tinggi.
Sebuah survei Bank of America menunjukkan lebjh dari 50% responden tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk kencan. Hal itu berdasarkan jajak pendapat terhadap lebih dari 900 orang berusia 18 hingga 28 tahun.
Di antara mereka yang menghabiskan uang untuk kencan, 25 persen pria dan 30 persen wanita menghabiskan kurang dari 100 dolar AS atau sekitar Rp1.640.000 per bulan.
Lebih dari separuh responden survei mengatakan mereka menabung lebih banyak. Sedangkan, 24% melunasi utang sebagai cara untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka.
Para responden juga mengatakan bahwa penting bagi pasangan untuk bertanggung jawab secara finansial.
"Gen Z merasa menjadi dewasa membutuhkan biaya yang lebih tinggi, dan mereka merasakan peningkatan biaya hidup secara keseluruhan," kata Holly O'Neill, presiden perbankan konsumen, ritel, dan pilihan di BofA dilansir Reuters, Kamis (31/7/2025).
"Mereka mengurangi makan di luar, berbelanja di toko bahan makanan yang lebih terjangkau, dan mereka menggunakan serta menetapkan anggaran," katanya.
Selain itu, kenaikan harga berbagai barang, mulai dari kopi, peralatan audio, hingga perabot rumah tangga, mendorong inflasi lebih tinggi pada bulan Juni. Para ekonom melihat kenaikan tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Trump sebagai bukti bahwa dampak kenaikan tarif impor tersebut dirasakan oleh konsumen.
Lebih dari separuh responden mengatakan mereka merasa tidak memiliki cukup uang untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan, dan 55% tidak memiliki tabungan darurat yang cukup untuk menutupi pengeluaran selama tiga bulan.
Namun, persentase responden Gen Z yang menerima dukungan keuangan dari orang tua dan keluarga turun menjadi 39 persen dari 46 persen tahun lalu. Mereka juga menerima jumlah yang lebih kecil, dengan 22% menerima 1.000 dolar AS atau lebih per bulan, dibandingkan dengan 32% tahun lalu.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Utang Usaha dan Berbunga Rp6,26 Triliun: WIKA Fokus Jalankan Substream Penyehatan
Lebih dari separuh responden menerima kurang dari 500 per bulan dolar AS dibandingkan dengan 44 persen tahun lalu.
"Mereka menantang beberapa stereotip tentang anak muda dan uang. Meskipun menghadapi hambatan ekonomi dan biaya hidup yang tinggi, mereka bekerja keras untuk mencapai kemandirian finansial," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Transformasi Makin Cepat, Potensi Ekonomi Digital Bisa Tembus 360 Miliar Dolar AS
-
Pemerintah Bangun Pabrik Pupuk NPK Nitrat Pertama, Bisa Bikin Petani Bisa Hemat?
-
Kementerian ESDM Tambah Stok LPG di Sumut: Persentase Ketersedian Tembus 108 Persen
-
Simas Insurtech Bayar Klaim Asuransi Kendaraan Rp 1,3 Miliar ke Korban Banjir Sumatera
-
ESDM Ungkap Stok BBM di Sumbar Makin Meningkat, Tapi Akui Distribusi Masih Mandek
-
Total 117.301 Rekening Ditutup Imbas Penipuan, Nilai Kerugian Tembus Rp8,2 Triliun
-
Perhatian! Tiket Kereta Api Nataru Hampir Habis Terjual
-
Begini Update Kelistrikan di Aceh, Sudah Menyala Semua?
-
Libur Nataru, 348 Cabang BSI Siap Layani Nasabah
-
Cek Prediksi Keuangan Kamu Tahun Depan: Akan Lebih Cemerlang atau Makin Horor?