Suara.com - Cognex Corporation, pemimpin global dalam teknologi kamera inspeksi dengan Artificial Intelligence untuk industri, mengumumkan pembukaan kantor perwakilan barunya yang berlokasi di M Gold Tower, Bekasi, Indonesia.
Kantor ini akan menjadi pusat layanan lokal bagi pelanggan di wilayah Jabodetabek dan seluruh Indonesia, sekaligus mendekatkan Cognex kepada para pelaku industri manufaktur yang tersebar di kawasan industri utama Pulau Jawa.
Bekasi dipilih karena lokasinya yang strategis, dekat dengan pusat-pusat industri yang tengah mengalami peningkatan permintaan terhadap otomasi berbasis vision system , termasuk di sektor makanan dan minuman, otomotif, elektronik, logistik, dan farmasi.
“Pembukaan kantor baru ini menandai komitmen kami untuk membangun hubungan jangka panjang dengan para pelanggan industri manufaktur di Indonesia. Kami ingin hadir lebih dekat dengan mereka—mendengarkan, memahami, dan memberikan solusi yang relevan untuk mendukung transformasi industri yang lebih mudah dan berkelanjutan,” ujar Michael Zhu, Wakil Presiden Penjualan Asia, Cognex Corporation.
Cognex melihat Indonesia sebagai pasar strategis di Asia Tenggara karena dorongan kuat terhadap transformasi sektor manufaktur, serta ekonomi domestik yang solid. Saat ini, sektor manufaktur menyumbang lebih dari 16% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap lebih dari 19 juta tenaga kerja.
Transformasi di sektor manufaktur membutuhkan otomasi, dan Cognex menghadirkannya melalui solusi vision system yang memungkinkan inspeksi otomatis, pelacakan presisi, dan deteksi cacat secara real-time—semua tanpa perlu pemrograman rumit atau pengalaman sebelumnya dengan teknologi visi mesin.
Solusi ini membantu meningkatkan efisiensi, konsistensi kualitas, dan kecepatan produksi, tanpa bergantung pada pemeriksaan manual.
Kantor baru Cognex di Bekasi dilengkapi dengan tim penjualan dan dukungan teknis, serta ruang demo teknologi untuk pelatihan dan uji aplikasi secara langsung.
Pelanggan dapat mencoba solusi Cognex secara langsung, berkonsultasi secara teknis, dan mengikuti pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri setempat.
Baca Juga: Industri Manufaktur RI Bangkit dari Kubur, Begini Datanya
“Dengan hadirnya tim lokal, kami berharap bisa lebih dekat dengan pelanggan, memberikan respon yang lebih cepat, serta membantu percepatan transisi menuju sistem produksi yang lebih otomatis. Kami melihat potensi besar di pasar Indonesia untuk bergerak menuju lanskap manufaktur yang lebih efisien, terhubung, dan berdaya saing global,” ujar Chong Siong Chuang, Manajer Penjualan Wilayah, ASEAN South, Cognex Corporation.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Kementan Pastikan Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026: Sudah Dimulai Dari Aspek Perencanaan
-
Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Rosan: Kami Sedang Evaluasi
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Luhut Puji Menkeu Purbaya: Kerjanya Sudah Menunjukkan Hasil
-
Dicari Lulusan D3-S1! Lowongan Kerja Transjakarta Oktober 2025 dan Kisaran Gajinya
-
Finpay Telkom Gaet Asuransi ADB, Perluas Pasar Proteksi Digital
-
ESDM Targetkan Implementasi Penggunaan Avtur dari Minyak Jelantah di 2026
-
Luhut: Presiden Prabowo Akan Terbitkan Keppres Utang Kereta Cepat, Tak Pakai APBN
-
Industri MICE RI Diprediksi Terus Tumbuh
-
LPKR Catatkan Pendapatan Real Estate Rp 3,46 Trilun di Semester I-2025