“Produksi SAF ini tidak luput dari keberanian, prinsip, dan komitmen dari working level hingga top manajemen bahwa kita sepakat dengan terobosan-terobosan yang strategis, sesuai dengan perkembangan pasar, bisnis yang profitable, dan berkelanjutan,” ujar Oki Muraza.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Mars Ega Legowo Putra mengungkapkan, produksi SAF Pertamina juga akan melibatkan kontribusi masyarakat yang sangat besar. Menurutnya, dalam mengumpulkan Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah, Pertamina Patra Niaga akan menguatkan kolaborasi dengan masyarakat, melalui sejumlah titik pengumpulan UCO yang tersebar di sejumlah SPBU di Jakarta.
“Kami menerapkan People Profit Planet dalam proses produksi SAF, dengan mengumpulkan UCO dari masyarakat sehingga menjadi produk yang luar biasa,” ujar Mars Ega.
Perusahaan lain yang masuk dalam ekosistem Pertamina SAF lainnya adalah Pelita Air Service yang merupakan maskapai penerbangan milik Pertamina. Maskapai inilah yang akan membawa Pertamina SAF terbang mengangkasa ke sejumlah rute penerbangannya. Direktur Utama Pelita Air Service, Dendy Kurniawan menyatakan siap untuk memanfaatkan Pertamina SAF sebagai bahan bakar penerbangan di maskapai Pelita Air.
“Penggunaan Pertamina SAF dalam dunia aviasi merupakan terobosan baru dan kami Pelita Air Services bangga menjadi yang pertama menguji coba bahan bakar ramah lingkungan ini, demi keberlanjutan energi hijau di Indonesia,” tutur Dendy Kurniawan.
Sementara itu, Komisaris Independen KPI, Prabunindya Revta Revolusi menyatakan bangga dengan produksi Pertamina SAF. Menurutnya, ini adalah buah pencapaian ekosistem SAF di Pertamina yang berkontribusi dalam penurunan emisi dan menghijaukan Indonesia. Selain itu, lanjut Prabu, inovasi ini akan mengangkat martabat Indonesia di mata dunia. Sebab kini hanya Indonesia yang memiliki avtur dengan kandungan SAF tertinggi di dunia, yakni 2,5%.
“Emisi sektor penerbangan mencapai 2%-4% dari emisi karbon dunia. Dengan adanya Pertamina SAF, daya tawar Indonesia di panggung internasional akan semakin kuat, karena berkontribusi pada penurunan emisi tersebut,” tegas Prabu.
Terkait hal tersebut, Komisaris Utama Pertamina (Persero), Mochamad Iriawan mengatakan, produksi Pertamina SAF merupakan titik awal dari perjalanan perjalanan panjang Pertamina dalam membangun ekosistem energi yang berkelanjutan. Untuk mendukung industri penerbangan nasional, lanjutnya, ekosistem Pertamina SAF harus terus menjaga mutu produk ini dalam setiap tahapannya. Dan untuk jangka panjang, Mochamad Iriawan meminta manajemen terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksi dalam memproduksi bahan bakar hijau.
“Diantaranya melalui komitmen KPI yang telah berencana memperluas produksi Pertamina MAAF ke kilang lain, seperti Kilang Dumai dan Kilang Balongan, yang akan menjadi simpul penting dalam rantai pasok energi berkelanjutan serta komitmen kita semua untuk terus menjaga mutu produk Pertamina SHAF dalam setiap tahapannya.” pungkasnya.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Dorong UMKM Naik Kelas
Produksi Pertamina SAF ini merupakan kado Pertamina untuk Republik Indonesia yang sebentar lagi merayakan kemerdekaan ke 80 tahun. Semangat kemerdekaan tersebut juga menjadi inspirasi Pertamina dan seluruh rakyat Indonesia, menjadi bangsa yang merdeka dan memiliki kemandirian energi. ***
Berita Terkait
-
Pertamina Patra Niaga Dorong UMKM Naik Kelas
-
Dukung Penerbangan Rendah Emisi, Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan Sustainable Aviation Fuel
-
Gelar AJP 2025, Pertamina Ajak Jurnalis Sumbagsel Unjuk Prestasi
-
Kejagung Periksa Eks Direktur Keuangan PT Pertamina soal Dugaan Korupsi Tata Kelola Minyak
-
Pertamina Patra Niaga Perluas Cakupan Sertifikasi SAF ke 3 Bandara Besar
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025