Berikut saham-saham paling aktif dan mencatatkan kenaikan tertinggi (Top Gainers) pada perdagangan kemarin.
| Saham Emiten | Harga Penutupan (Rp) | Perubahan (%) | |
| PT DCI Indonesia Tbk | DCII | 306.075 | +10.00% |
| PT Dian Swastatika Sentosa Tbk | DSSA | 88.500 | +5.86% |
| PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk | TLKM | 3.360 | +5.66% |
| PT Astra International Tbk | ASII | 5.175 | +3.71% |
Analisa dan Dampaknya ke Pasar
Para analis pasar modal menyambut baik penguatan IHSG. Mereka melihat potensi lanjutan bagi indeks untuk bergerak lebih tinggi lagi dalam beberapa waktu mendatang.
Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG masih berpeluang untuk menguat hingga ke rentang 7.915-8.010. Proyeksi ini didasarkan pada analisis teknikal yang menunjukkan indeks sedang dalam tren kenaikan yang kuat.
Level support atau batas bawah IHSG diprediksi berada di 7.680. Sementara itu, level resistance atau batas atas berada di 7.910 hingga 8.008.
Analis pasar modal terkemuka, Ryan Filbert kerap menekankan pentingnya disiplin dalam berinvestasi.
"Pasar saham selalu memberikan peluang, namun hanya investor yang sabar dan disiplin yang bisa memanfaatkannya secara optimal."
Kutipan ini mengingatkan investor bahwa di tengah optimisme pasar, tetap penting untuk tidak terbawa euforia. Keputusan investasi harus selalu didasarkan pada analisis yang matang dan strategi yang jelas.
Dengan kondisi saat ini, beberapa saham direkomendasikan untuk dipertimbangkan.
Baca Juga: Analisa Harga Emas 14 Agustus 2025: Naik Tajam, Saatnya Beli atau Jual?
Opsi buy on weakness atau membeli saat harga terkoreksi, disarankan untuk saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Sementara itu, strategi speculative buy atau pembelian spekulatif bisa dipertimbangkan untuk saham seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
Rekomendasi ini tentunya perlu disesuaikan kembali dengan profil risiko masing-masing investor. IHSG menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan potensi menembus rekor-rekor baru.
Hal ini didukung oleh sentimen global yang membaik dan fundamental ekonomi domestik yang kuat.
Meski begitu, investor disarankan untuk tetap waspada dan cermat dalam mengambil keputusan di tengah dinamika pasar.
Memanfaatkan momentum kenaikan sambil tetap memperhatikan manajemen risiko adalah kunci utama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Rupiah Kalah dari Semua Mata Uang Asia, Ada Apa dengan Ekonomi RI?
-
OJK Sambut Baik Wacana QRIS Jadi Acuan Pinjaman Kredit di Pindar
-
BRI Tawarkan Bunga KPR 1,13% di Consumer Expo Bandar Lampung untuk Wujudkan Rumah Impian
-
Jadi Tulang Punggung Energi Nasional, Segini Volume Produksi Gas Kalimantan Timur
-
RUPSLB Garuda Setujui Penyertaan Modal Danantara, Akan Digunakan Untuk Ini
-
Mimpi Punya Rumah Bisa Diwujudkan dengan Take Over KPR BRI, Angsuran Ringan - Bunga Mulai 3,30%
-
MedcoEnergi Mulai Operasikan Pembakit Listrik di Batam Berkapasitas 39 MW
-
Cadangan Minyak Indonesia Cuma 4,4 Miliar Barel, Terbanyak di Kalimantan
-
Adira Finance Dapet Dana Jumbo USD 100 Juta dari MUFG Singapura, Buat Apa?
-
Sidak Bea Cukai, Purbaya Kaget Temukan Barang Impor Harga Rp 117 Ribu Tapi Dijual Rp 50 Juta