Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bosan melaju naik pada perdagangan pagi ini, bahkan tembus level tertinggi sepanjang sejarah. IHSG dibuka ke level 7.909.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga pukul 09.19 WIB masih terus merangkak naik 0,65 persen atau 51,05 ke level 7.943.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 7,04 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,06 triliun, serta frekuensi sebanyak 323.700 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 305 saham bergerak naik, sedangkan 199 saham mengalami penurunan, dan 452 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, AMMS, ASPI, DKHH, FLMX, GSMF, IKAN, IOTF, KAQI, LIFE, LPPS.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, ARGO, BCAP, BELL, BMBL, GRPH, INDX, INRU, ISAP, KDTN, NANO, NICK, NINE,
Proyeksi IHSG
IHSG diproyeksikan bergerak bullish pada perdagangan Kamis (14/8/2025) dengan potensi menguji resistance di level 8.000, sementara support berada di 7.750.
Dikutip dari riset Phillip Sekuritas Indonesia, bursa Asia pagi ini dibuka bervariasi dengan kecenderungan menguat, mengikuti reli di Wall Street semalam. S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatat rekor penutupan tertinggi dua hari berturut-turut, sementara Dow Jones Industrial Average semakin mendekati rekor tertingginya yang tercipta pada Desember lalu.
Baca Juga: IHSG Melesat 1,28 Persen Pada Sesi I, TLKM Jadi Rebutan Investor!
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) US Treasury tenor 10 tahun turun hampir 7 basis poin menjadi 4,24 persen. Penurunan ini terjadi di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September, pasca rilis data inflasi konsumen (CPI) AS yang lebih rendah dari perkiraan. Bahkan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mendorong pemangkasan suku bunga acuan hingga 150–175 basis poin.
Hari ini, investor global menunggu rilis data inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) AS yang diprediksi naik 0,2 persen month-to-month (+2,5 persen year-on-year) pada Juli, setelah tidak tumbuh di bulan sebelumnya. Inflasi inti (Core PPI) juga diperkirakan naik 0,2 persen MoM (+2,9 persen YoY).
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah melanjutkan penurunan akibat kekhawatiran kelebihan pasokan global. Laporan International Energy Agency (IEA) menyebutkan pasokan minyak dunia pada 2026 bisa melampaui permintaan hingga 2,96 juta barel per hari, melebihi surplus pasokan saat pandemi 2020.
Sementara dari dalam negeri, sejumlah emiten mencatat perkembangan kinerja signifikan. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) telah menyerap belanja modal sebesar USD 224,5 juta di paruh pertama tahun ini. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membukukan kontrak baru Rp11,79 triliun hingga Juli, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraih pendapatan tidak diaudit USD 862 juta pada semester I/2025.
Untuk perdagangan hari ini, Phillip Sekuritas merekomendasikan strategi swing trading pada saham IPCC (target 1.155–1.190) dan PACK (target 4.260–4.520).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang