- Unilever akan pangkas 25 persen dari petingginya yang dinilai punya performa medioker.
- Unilever akan lebih fokus ke produk kencantikan dan perawatan.
- Akan fokus ke Amerika Serikat dan India.
Suara.com - Bos Unilever Fernando Fernandez berencana mencopot sekitar 200 manajer top di perusahaan itu, setelah ia menilai produsen barang konsumsi itu sudah kehilangan fokus.
Fernandez, yang mulai menjabat sebagai CEO Unilever pada Februari lalu, mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi para manajer satu per satu dan sekitar 50 di antaranya akan diganti.
Dalam pidatonya di acara Barclays Global Consumer Staples Conference di Boston, Amerika Serikat pada pekan ini, Fernandez bilang para manajer yang akan dicopot dan diganti itu memiliki kualitas "medioker".
"Apa mereka cukup bagus? Apa kinerja mereka sudah di level yang layak didapatkan oleh Unilever?" kata Fernandez yang menilai bahwa kinerja Unilever belakangan tidak konsisten, setelah fokus terganggu akibat upaya akuisisi oleh Kraft Heinz pada 2017 silam.
"Kami melenceng dari fokus seharusnya, yakni pertumbuhan volume," terang dia dilansir dari Financial Times.
Fernandez disebut berencana menggeser fokus Unilever ke produk kecantikan dan perawatan, dari tadinya lebih banyak di sektor makanan.
Termasuk dalam rencana ini membentuk perusahaan baru untuk menaungi bisnis es krim Unilever, yang membawahi Magnum dan Ben & Jerry's.
Merek yang disebut terakhir itu sedang menjadi batu sandungan sendiri bagi Unilever, karena para pendiri serta petingginya mendukung perjuangan bangsa Palestina dari kekejaman Israel. Unilever sendiri dituding mendukung zionis Israel dan banyak diboikot di Indonesia.
Rencana pencopotan para manajer Unilever oleh Fernandez ini dinilai masih bagian dari perombakan besar-besaran di perusahaan multinasional tersebut.
Baca Juga: Unilever Lakukan PHK 7.500 Karyawan
Pada awal tahun ini, Unilever sudah melakukan PHK terhadap 7500 karyawan di seluruh dunia. Sementara Fernandez mengungkapkan, 18 persen dari pekerja level menengah ke atas sudah dipangkas dalam 18 bulan terakhir.
Selain itu Fernandez memastikan bahwa perusahaan tidak akan mengeluarkan sepeser pun uang untuk merger atau akuisisi, kecuali di dunia negara yakni AS dan India. Dua negara ini merupakan mesin pertumbuhan utama Unilever saat ini.
Berita Terkait
-
Gus Yahya Minta Maaf! PBNU Kecolongan Undang Akademisi Pro-Zionis Israel
-
Unilever Copot Bos Es Krim Pendukung Gaza, Pangkas Sumbangan untuk Palestina
-
Bentuk Komitmen pada Pemegang Saham, Unilever Indonesia Bagi Dividen Penuh 99,7%
-
Unilever Indonesia Rombak Bisnis dan Pertajam Fokus di Bawah Kepemimpinan Benjie Yap
-
Belum Termasuk PPN, Unilever Jual Bisnis Es Krim Rp7 Triliun ke Magnum Indonesia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen