Bisnis / Keuangan
Jum'at, 12 September 2025 | 09:35 WIB
Pramuniaga menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian Area Aceh, Banda Aceh, Aceh, Kamis (17/4/2025). [ANTARA FOTO/Khalis Surry/nym]
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Jumat, 12 September 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.088.000 per gram.

Harga emas Antam itu merosot sebesar Rp 7.000 dibandingkan hari Kamis, 11 September 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.935.000 per gram.

Harga buyback itu juga anjlok Rp 7.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Kamis kemarin.

Pekerja menunjukan emas Antam di Toko Emas Buana, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/10/2024). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym/am.]

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 Gram Rp 1.094.000
  • Emas 1 Gram Rp 2.088.000
  • Emas 2 gram Rp 4.116.000
  • Emas 3 gram Rp 6.149.000
  • Emas 5 gram Rp 10.215.000
  • Emas 10 gram Rp 20.375.000
  • Emas 25 gram Rp 50.812.000
  • Emas 50 gram Rp 101.545.000
  • Emas 100 gram Rp 203.012.000
  • Emas 250 gram Rp 507.265.000
  • Emas 500 gram Rp 1.014.820.000
  • Emas 1.000 gram Rp 2.028.600.000

Harga Emas Dunia Mulai Anjlok

Harga emas dunia tercatat melemah tipis ke kisaran USD 3.630 per troy ons pada awal sesi perdagangan Asia, Jumat (12/9/2025). Pelemahan terjadi setelah logam mulia ini menyentuh rekor tertinggi, dipicu aksi ambil untung sebagian pelaku pasar.

Meski terkoreksi, prospek emas dinilai masih kuat. Spekulasi semakin menguat bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan September. Langkah ini diperkirakan bisa membatasi penurunan harga emas dalam jangka pendek.

Para pedagang kini menanti rilis Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan, yang akan dirilis Jumat malam waktu AS. Data ini akan menjadi petunjuk tambahan bagi arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam Naik, UBS Turun, Masih 2 Jutaan!

FXstreet mencatat, penguatan moderat dolar AS dan aksi ambil untung menjadi faktor utama yang menekan harga komoditas berdenominasi USD. Pasar masih mencerna laporan inflasi terbaru AS, yang akan menentukan langkah lanjutan bank sentral.

Sejumlah data ekonomi AS memberikan sinyal pelonggaran moneter. Inflasi Indeks Harga Produsen (IHP) menunjukkan penurunan mengejutkan, sementara pasar tenaga kerja juga melemah. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.

Analis Barclays bahkan memperkirakan ada tiga kali pemangkasan berturut-turut masing-masing 25 basis poin (bps) pada September, Oktober, dan Desember. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang emas, sehingga mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Selain faktor moneter, risiko geopolitik juga berpotensi mendongkrak harga emas sebagai aset safe haven. Ketegangan di Eropa meningkat setelah Polandia menembak jatuh pesawat nirawak Rusia dalam eskalasi serangan ke Ukraina. Di Timur Tengah, Israel melancarkan serangan ke Doha, Qatar, yang menargetkan pemimpin senior Hamas pada Selasa lalu.

Dengan kombinasi faktor moneter dan geopolitik, emas diperkirakan tetap menjadi salah satu instrumen lindung nilai utama bagi investor dalam beberapa bulan mendatang.

Load More