-
BRI melalui program TJSL 'Yok Kita Gas' mengadakan pelatihan diversifikasi dan penguatan mutu pupuk kompos di TPS3R Pudak Mesari, Bali, untuk mengubah sampah organik menjadi produk bernilai ekonomi.
-
Pelatihan ini bertujuan mengubah paradigma TPS3R dari sekadar tempat pengelolaan sampah menjadi sentra inovasi yang mampu menghasilkan produk turunan seperti pupuk cair dan media tanam.
-
Inisiatif ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam mengatasi masalah sampah dan mendorong ekonomi sirkular, yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam menangani isu sampah melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Melalui inisiatif bertajuk BRI Peduli ‘Yok Kita Gas’, BRI mengadakan pelatihan diversifikasi dan penguatan mutu produk pupuk kompos di Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pudak Mesari, Badung, Bali, pada Sabtu (30/8/2025) lalu.
TPS3R merupakan fasilitas pengolahan sampah yang menerapkan prinsip 3R (Mengurangi, Menggunakan Kembali, Mendaur Ulang) dalam skala komunal.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan operator TPS3R dalam mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai tambah.
"Pelatihan ini bermanfaat untuk menjawab tantangan kelembagaan TPS3R, yaitu bagaimana mengubah paradigma dari sekadar unit pengelolaan sampah menjadi sentra inovasi berbasis ekonomi sirkular," ungkap Dhanny.
Fokus utama dari pelatihan ini adalah diversifikasi produk, yang tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas pupuk kompos, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru melalui peningkatan nilai jual produk.
Dhanny menambahkan bahwa TPS3R Pudak Mesari memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk turunan, seperti pupuk organik cair, pupuk granul, atau media tanam siap pakai yang pasarnya luas untuk pertanian, perkebunan, dan urban farming.
Selain itu, mutu kompos yang dihasilkan juga perlu diperkuat agar memenuhi standar kualitas, sehingga layak dipasarkan secara profesional.
Pelatihan ini juga dirancang untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah dan mendorong kolaborasi antar pihak untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
Baca Juga: Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
“Ini adalah bentuk upaya nyata BRI dalam mengatasi persoalan sampah dan menjadi kolaborasi nyata BRI dengan berbagai pihak terkait, agar pengelolaan sampah dan diversifikasi produk pupuk kompos bisa membawa dampak positif bagi lingkungan dan perekonomian desa," imbuh Dhanny.
Setelah sesi pemaparan materi dari narasumber, para peserta langsung mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di tempat produksi.
Mereka berkesempatan mengamati penggunaan mesin-mesin canggih yang mempercepat dan mempermudah proses pembuatan kompos yang efisien.
A.A. Gede Agung Wedhatama P., pemateri dari Petani Muda Keren, menambahkan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk mendorong inovasi dalam pembuatan pupuk kompos dan memperkenalkan produk yang bervariasi kepada masyarakat.
"Harapannya kolaborasi kami dengan BRI dalam pelatihan ini nantinya dapat diimplementasikan oleh peserta terutama tentang berbagai teknik, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kompos yang lebih efisien dan ramah lingkungan," ujarnya.
Pupuk kompos yang dihasilkan dari pelatihan ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, dan meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Berita Terkait
-
BRI Super League: Persebaya Menang Tipis, Isyaratkan Target Tiap Laga
-
Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
-
Big Match BRI Super League PSM vs Persija: Pasukan Ramang Incar Kebangkitan
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Malam Ini Kick Off! Link Live Streaming Bali United vs PSIM Yogyakarta
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan
-
PIP 2025 Mulai Cair untuk Jakarta, Cek Jadwal Gelombang dan Status Sipintar