-
IHSG bangkit menguat ke level 8.086 pada awal perdagangan Rabu
-
IHSG diproyeksikan melemah, menunggu rilis data ekonomi domestik hari ini
-
Bursa Wall Street menguat karena antisipasi penurunan suku bunga The Fed
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit menguat pada pembukaan perdagangan Rabu, 1 Oktober 2025. IHSG menghijau ke level 8.069.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.04 WIB, IHSG berada di zona hijau dengan menguat 0,32 persen ke level 8.086.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,79 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,55 triliun, serta frekuensi sebanyak 166.300 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 310 saham bergerak naik, sedangkan 165 saham mengalami penurunan, dan 482 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ANJT, BTPN, COIN, DCI, DNET, DSSA, FISH, ICBP, LIFE, MAPB, PANI.
Proyeksi IHSG
IHSG diproyeksikan cenderung melemah pada perdagangan Rabu (1/10/2025), dengan potensi menguji level support di kisaran 8.000–8.020. Investor disebut masih menunggu kepastian dari sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis hari ini.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, perhatian utama pelaku pasar akan tertuju pada publikasi indeks manufaktur PMI September 2025, serta data neraca perdagangan dan inflasi September.
Sementara dari global, bursa Wall Street ditutup menguat pada Selasa (30/9). Indeks Dow Jones bahkan mencetak level tertinggi baru, meski pasar diwarnai potensi government shutdown di Amerika Serikat.
Baca Juga: IHSG Berpotensi Rebound, Ancaman Shutdown AS Diabaikan Wall Street
Kenaikan pasar saham AS masih ditopang oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) tahun ini, serta antusiasme investor terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Adapun yield obligasi AS tenor 10 tahun relatif stabil di level 4,14 persen. Dari sisi komoditas, harga emas spot naik 0,3 persen ke USD 3.843 per troy ons, sementara harga minyak mentah melanjutkan pelemahan akibat kekhawatiran meningkatnya pasokan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah
-
IHSG Berpotensi Rebound, Ancaman Shutdown AS Diabaikan Wall Street
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Antam Naik Jadi Rp 2.335.000, Emas UBS Lagi Turun!
-
Emas Meroket! Ini 3 Alasan di Balik Kenaikan Harga Mineral Pada September
-
Mengenal Bintang Jasa Utama yang Diberikan Presiden Prabowo ke Ray Dalio
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual