Bisnis / Keuangan
Selasa, 30 September 2025 | 17:22 WIB
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  •    IHSG tutup memerah, turun 0,77 persen ke level 8.061

  •    Pelemahan IHSG sejalan profit taking dan turunnya prospek ekonomi Indonesia

  •    Saham transportasi melemah 1,83 persen, properti naik tertinggi 0,29 persen

Suara.com - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir meloyo pada Selasa, 30 September 2025. IHSG memerah ke level 8.061 atau turun 0,77 persen.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya mengungkapkan, saham-saham sektor transportasi dam logistik turut membuat IHSG melemah dengan turun, 1,83 persen. Sedangkan, saham-saham properti paling tinggi naiknya sebesar 0,29 persen.

"IHSG melemah sejalan dengan aksi profit taking dan turunnya prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia oleh Asian Development Bank (ADB)," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas, seperti dikutip, Selasa (30/9/2025.

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara, Pilarmas Investindo melihat bursa saham Asia bergerak beragam seiring dengan aksi ambil untung para pelaku pasar. Di China, aksi ambil untung terjadi menjelang libur panjang Hari Nasional dan Festival Pertengahan Musim Gugur akan berlangsung pada 1–8 Oktober.

Sedangkan, PMI Manufaktur resmi NBS China naik menjadi 49,8 pada September 2025 dari 49,4 di bulan sebelumnya, melampaui perkiraan pasar sebesar 49,7.

Meski aktivitas pabrik masih mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut, laju penurunannya menjadi yang paling lambat dalam periode tersebut, karena produsen mengantisipasi dukungan kebijakan tambahan dari pemerintah untuk mendorong permintaan domestik menjelang pleno Oktober, serta sinyal yang lebih jelas terkait kesepakatan dagang dengan AS.

Di Jepang, Bank of Japan memberi sinyal bahwa kenaikan suku bunga lanjutan masih dimungkinkan jika prospek aktivitas ekonomi dan harga terwujud, menurut ringkasan opini dari rapat bulan September.

Meskipun tarif AS, bahkan setelah dipangkas menjadi 15 persen, diperkirakan akan membebani pertumbuhan, ekonomi masih dipandang hanya akan mengalami moderasi sementara.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya AMMN, AMRT, UNVR, PGEO, KLBF. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya INDF, ANTM, MDKA, ARTO, GOTO.

Baca Juga: Target Harga Bisa Tembus Rp 4.700, Ini Kata Analis Soal Prospek Saham INCO

Sepanjang perdagangan hari ini* saham yang mengalami penguatan terbesar di antaranya OILS, ERTX, RMKO, ASLI, KAQI. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya CSMI, PSDN, TOSK, PEVE, COCO.

Load More