-
IHSG pagi ini menguat 0,31 persen ke level 8.096
-
IHSG diprediksi bearish akibat ketidakpastian government shutdown AS
-
Harga minyak global turun, emas melemah karena kekhawatiran suku bung
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masik berada di zona hijau pada perdagangan Jumat, 2 Oktober 2025 pagi. IHSG menguat ke level 8.099.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.06 WIB, IHSG masih menghijau dengan naik 0,31 persen ke level 8.096.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,02 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,87 triliun, serta frekuensi sebanyak 208.300 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 229 saham bergerak naik, sedangkan 245 saham mengalami penurunan, dan 482 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AAGI, ARTA, ASII, ARTA, BEEF, BNLI, BREN, CBRE, GGRM, LION, MAPB, PIPA, PNGO.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Looser diantaranya, AADI, AALI, ADES, ARTO, CBDK, DATA, DSSA, FILM, INCO, INKP, INTP, ITMG.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan bergerak bearish pada perdagangan Jumat (3/10/2025). Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan berada pada level support di 7.975 dan resistance di 8.157.
Proyeksi pelemahan ini datang meskipun bursa Asia pagi ini dibuka menguat, mengikuti rekor penutupan tertinggi tiga indeks utama Wall Street semalam. Kenaikan di pasar global didorong antusiasme terhadap teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang berhasil mengalahkan kekhawatiran investor soal penutupan sebagian aktivitas pemerintah Amerika Serikat (government shutdown).
Baca Juga: Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
Namun, Phillip Sekuritas menilai ketidakpastian terkait lamanya penutupan pemerintahan AS akan menjadi faktor penting yang diawasi pelaku pasar. Kondisi politik di Washington masih buntu, dengan Partai Demokrat mendorong kelanjutan subsidi layanan kesehatan sebagai syarat pendanaan pemerintah, sementara Partai Republik menolak hingga pemerintah kembali beroperasi.
Presiden Trump bahkan kembali menebar ancaman pemecatan ASN serta penghentian pendanaan proyek di negara bagian yang pro-Demokrat.
Selain faktor politik, pasar juga dipengaruhi sentimen komoditas. Harga minyak mentah global turun sekitar 2 persen ke posisi terendah dalam empat bulan, akibat kekhawatiran kelebihan pasokan (oversupply) menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini.
Sementara itu, harga emas dunia melemah hampir 1 persen setelah Presiden Federal Reserve Bank Dallas, Lorie Logan, meminta bank sentral berhati-hati dalam memangkas suku bunga lebih lanjut.
Dari Asia, investor mencerna data ekonomi terbaru. S&P Global Services PMI Australia turun ke 52,4 pada September dari 55,8 sebelumnya, menandakan pertumbuhan jasa yang melambat. Sedangkan di Jepang, Services PMI justru naik tipis ke 53,3, meski tingkat pengangguran meningkat menjadi 2,6 persen, tertinggi sejak Juli 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
RI jadi Kunci Industri Regional, Mulai Bisnis Kayu Hingga Perangkat Keras
-
Minat Masyarakat untuk Menabung di Bank Turun pada September 2025, Apa Penyebabnya?
-
RI Punya Banyak Keunggulan Jadi Pusat Perdagangan Aset Kripto di Asia Tenggara
-
BP BUMN Tak Punya Wewenang Awasi Kinerja Perusahaan Pelat Merah
-
MMSGI Terus Gali Potensi Ekonomi Baru untuk Masyarakat Sekitar Operasional
-
Harga Emas Hari Ini Turun Berjamaah: Emas Antam Turun Tipis, Galeri 24 Paling Anjlok
-
The Fed Pangkas Suku Bunga! Ini Imbasnya ke Ekonomi Indonesia
-
Karyawan Dapur MBG Dapat BPJS Kesehatan dan TK? Ini Rinciannya
-
Konsumsi BBM Diperkirakan Naik Saat Gelaran MotoGP Mandalika
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani