Bisnis / Keuangan
Senin, 06 Oktober 2025 | 12:39 WIB
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  •   IHSG anjlok ke 8.113 dipicu kekhawatiran shutdown AS dan The Fed

  •   Kekhawatiran pemangkasan suku bunga The Fed dorong spekulasi pasar

  •   Tekanan jual asing terus membayangi IHSG sebabkan arus modal keluar

Suara.com - Perdagangan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik anjlok pada sesi pertama, Senin, 6 Oktober 2025. IHSG ditutup melemah tipis 0,06 persen ke level 8.113.

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya mengemukakan anjloknya IHSG ini kekhawatiran investor akan penutupan pemerintahan atau shutdown Amerika Serikat, serta pemangkasan suku bunga The Fed.

Menurut Pilarmas, kekhawatiran masih berlanjut atas penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett memperingatkan bahwa PHK massal dapat terjadi jika Presiden Trump dan anggota Kongres dari Partai Demokrat gagal mencapai kesepakatan. 

Ilustrasi perdagangan sesi I IHSG hari ini [Ist/Antara]

"Tentunya ini akan berdampak pertumbuhan ekonomi akan melambat, melemahnya daya beli. Sehingga ini mendorong pasar berspekulasi melambatnya pertumbuhan dan ketenagakerjaan memberikan ruang pasar berspekulasi peluang The Fed akan memangkasan suku bunga acuannnya pada bulan Oktober dan akan berlanjut di bulan terakhir tahun ini," tuli Pilarmas dalam riset hariannya.

Sementara dari sisi internal, tekanan jual investor asing masih membayangi pergerakan indeks IHSG. Tekanan aksi jual investor asing ini akan berdampak pada sikap pelaku pasar yang khawatir terhadap stabilitas keuangan dalam negeri dan ketahanan eksternal Indonesia di tengah kondisi global yang masih menghadapi tekanan. 

Bank Indonesia (BI) mencatat sebanyak Rp 9,76 triliun arus modal asing keluar dari pasar Indonesia pada pekan pertama Oktober 2025.

"Dengan terjadinya capital outflow tersebut tentunya ini mendorong premi risiko investasi di Indonesia juga meningkat," imbuhnya.

Adapun, pada sesi pertama hari ini, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar RMKO, ANJT, PIPA, CBRE, AGII. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar LION, CSMI, MMIX, FILM, KOBX.

Baca Juga: IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah

Load More