-
IHSG ditutup menguat 0,27 persen ke 8.139 didorong saham teknologi
-
Investor menantikan data cadangan devisa September 2025 yang diperkirakan naik
-
Indeks saham global beragam, dipengaruhi krisis politik dan shutdown AS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menghijau pada perdagangan Senin, 6 Oktober 2025). IHSG ditutup menguat ke level 8.139 atau naik 0,27 persen.
Suara.com - Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menilai naiknya level IHSG ini didorong dari saham-saham teknologi. Sedangkan, saham-saham sektor industrial justru jeblok pada hari ini.
Pergerakan IHSG tidak terpengaruh oleh anjloknya nilai tukar rupiah pada hari ini. Adapun, rupiah spot ditutup melemah pada level Rp16,583/usd, sejalan dengan pelemahan mata uang di Asia terhadap USD.
"Investor akan menantikan data cadangan devisa bulan September 2025 (7/10) yang menurut perkiraan naik pada level USD 159 miliar dari USD 150,7 miliar di Agustus 2025 yang mengalami penurunan dari level USD 152 miliar di Juli 2025," tulis Phintraco Sekuritas.
Sementara, dari sentimen luar negeri, Indeks bursa Asia ditutup beragam, dengan bursa Tiongkok dan Korea Selatan masih libur. Indeks di bursa Jepang mencapai rekor tertinggi didukung oleh optimisme setelah terpilihnya PM baru.
Sebaliknya indeks di bursa Eropa dibuka melemah setelah PM Perancis yang baru menjabat selama beberapa pekan telah mengundurkan diri sehingga menimbulkan krisis politik di Prancis.
"Indeks futures di bursa Wall Street bergerak dalam kisaran sempit di tengah government shutdown yang masih berlanjut," tulis Phintraco Sekuritas.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI membentuk Golden Cross dan histogram negatif MACD menyempit.
IHSG ditutup di atas level MA5. Namun volume jual mengalami kenaikan. Sehingga IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang 8.080-8.180.
Baca Juga: Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 44,96 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 28,16 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,91 juta kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 274 saham bergerak naik, sedangkan 443 saham mengalami penurunan, dan 239 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers hari ini diantaranya, AGII, ANJT, BBSI, BREN, CBRE, CDIA, FATA, JARR, JECC, LIFE, MLPT, PANI.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Looser diantaranya, AADI, AALI, ARTA, BNLI, COIN, CTBN, DCII, DSSA, FILM, HEXA, IMPC.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!