-
Rupiah ditutup melemah pada awal pekan ini, mencapai Rp 16.583 per Dolar AS, turun 0,12%.
-
Pelemahan rupiah sejalan dengan tren mata uang di Asia, di mana hampir seluruhnya melemah terhadap Dolar AS.
-
Yen Jepang mengalami pelemahan terdalam di Asia (1,69%), diikuti oleh Peso Filipina (0,82%) dan Dolar Taiwan (0,67%).
Suara.com - Rupiah ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (6/10/2025).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.17 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.583 per Dolar Amerika Serikat (AS)
Kondisi ini membuat rupiah turun 28 poin atau 0,12 persen terhadap Dolar Amerika Serikat.
Apalagi, mata uang garuda ini belum bisa bangkit dalam pembukaan pada pagi tadi.
Sedangkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan posisi rupiah Rp 16.598 per Dolar AS.
Pelemahan pergerakan Rupiah pun sejalan dengan seluruh mata uang di Asia.
Hal itu terlihat dari Yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ambles 1,69 persen.
Disusul, Peso Filipina yang ditutup anjlok 0,82 persen.
Selanjutnya ada Dolar Taiwan yang juga sudah ditutup turun 0,67 persen dan Won Korea Selatan yang terkoreksi 0,49 persen. Lalu ada Dolar Singapura yang tertekan 0,38 persen.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
Berikutnya, Baht Thailand dan Ringgit Malaysia yang terdepresiasi, masing-masing 0,16 persen dan 0,14 persen.
Diikuti, Dolar Hongkong turun 0,008 persen. Kemudian ada Rupee India yang melemah tipis 0,003 persen terhadap the greenback di sore ini.
Sebagai informasi, pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini, Senin (6/10/2025) masih dipengaruhi oleh volatilitas atau pergerakan dari indeks Dolar AS (DXY) yang tengah mengalami penguatan di saat kondisi pemerintahan Negeri Paman Sam masih mengalami penutupan atau government shutdown.
Kinerja dolar juga mendapat dukungan dari perdebatan internal di Bank Sentral AS (The Fed) terkait arah kebijakan suku bunga.
Lanataran, Gubernur The Fed Stephen Miran pada Jumat (3/10/2025) lalu menyatakan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga secara agresif, dengan alasan bahwa kebijakan ekonomi pemerintahan Trump mulai berdampak negatif terhadap momentum pertumbuhan.
Berita Terkait
-
Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Menkeu Purbaya Bantah Perintah Himbara Naikkan Bunga Deposito Valas
-
Bunga Deposito Valas Bank Himbara Naik dan Lemahkan Rupiah, Kemenkeu Buka Suara
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap
-
Prabowo Bongkar Borok Tambang Ilegal: Negara Dibobol Rp300 Triliun, 'Emas Baru' Dikeruk Habis!
-
Terlalu Lama Disimpan, Beras di Gudang Bulog Banyak yang Turun Mutu
-
Pengamat Beberkan Dampak ke Masyarakat Jika Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi
-
SBY Dukung Visi Energi Presiden Prabowo: Kalau Kita Berhasil, Kita Bisa Selamatkan Bumi