Bisnis / Keuangan
Rabu, 15 Oktober 2025 | 19:03 WIB
Ilustrasi PLTS. Direktur Utama FUTR, Ir. Tonny Agus Mulyantono, mengungkapkan bahwa perseroan telah mencapai kesepahaman strategis dengan PLN Wilayah Bali untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 130 Megawatt (MW) di Pulau Dewata. Foto Antara.
Baca 10 detik
  • PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) secara agresif menegaskan posisinya sebagai pionir dalam transformasi energi hijau.
  • Setelah sukses menggarap panas bumi (geothermal) di Jawa Tengah, kini perusahaan tersebut mengumumkan ekspansi ambisiusnya ke sektor energi surya.
  • Perusahaan telah mencapai kesepahaman strategis dengan PLN Wilayah Bali untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 130 Megawatt (MW) di Pulau Dewata.

Suara.com - PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) secara agresif menegaskan posisinya sebagai pionir dalam transformasi energi hijau Indonesia. Setelah sukses menggarap panas bumi (geothermal) di Jawa Tengah, kini perusahaan tersebut mengumumkan ekspansi ambisiusnya ke sektor energi surya.

Direktur Utama FUTR, Ir. Tonny Agus Mulyantono, mengungkapkan bahwa perseroan telah mencapai kesepahaman strategis dengan PLN Wilayah Bali untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 130 Megawatt (MW) di Pulau Dewata.

"Kami telah menyepakati pengembangan PLTS sebesar 130 MW bersama PLN Bali," jelas Tonny dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

Langkah FUTR ini tidak main-main. Untuk memperkuat proyek raksasa ini, FUTR siap meneken Nota Kesepahaman (MoU) dengan mitra strategis asal Tiongkok, sebuah pemain global di bidang teknologi energi surya dan sistem penyimpanan energi (energy storage system).

Tonny menambahkan, proyek di Bali ini bukan sekadar pembangunan pembangkit biasa. "Pembangunan PLTS 130 MW di Bali juga akan menjadi pilot project integrasi sistem PLTS dengan smart grid PLN, serta menjadi salah satu proyek energi bersih terbesar di kawasan tersebut," sambungnya.

Proyek ini menjadi langkah nyata FUTR dalam mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission 2060 sekaligus memperkuat posisinya di bawah kendali baru PT Aurora Dhana Nusantara (Ardhantara).

FUTR optimistis, kolaborasi dengan PLN dan mitra internasional akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan mereka menuju visi besar: menjadi perusahaan energi hijau terpadu yang mengelola berbagai sumber energi bersih.

“Kami menargetkan FUTR menjadi perusahaan energi hijau terpadu yang mengelola berbagai sumber energi bersih, mulai dari geothermal, PLTS, hingga proyek hidrogen hijau di masa depan,” imbuh Tonny.

Baca Juga: PLN Siap Jadi Motor Dekarbonisasi, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Posisi RI di Paris Agreement

Load More