-
Harga emas Antam anjlok Rp 23.000 menjadi Rp 2.327.000 per gram.
-
Harga buyback emas Antam juga merosot Rp 23.000 hari ini.
-
Emas dunia terjungkal akibat taking profit dan optimisme dagang AS-China.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Senin, 27 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.327.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, anjlok sebesar Rp 23.000 dibandingkan hari Minggu, 26 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.192.000 per gram.
Harga buyback itu juga merosot Rp 23.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Minggu kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.213.500
- Emas 1 Gram Rp 2.327.000
- Emas 2 gram Rp 4.594.000
- Emas 3 gram Rp 6.866.000
- Emas 5 gram Rp 11.410.000
- Emas 10 gram Rp 22.765.000
- Emas 25 gram Rp 56.787.000
- Emas 50 gram Rp 113.495.000
- Emas 100 gram Rp 226.912.000
- Emas 250 gram Rp 567.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.133.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.267.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Terjungkal
Harga emas dunia mulai alami kemerosotan di awal sesi Asia pada, Senin, 27 Oktober 2025. Logam kuning dengan kode perdagangan (XAU/USD) anjlok ke level USD 4.065.
Seperti dilansir FXstreet, pelemahan harga emas dunia ini setelah investor melakukan aksi ambil untung atau taking profit setalah mencatatkan rekor tertinggi.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Selain itu, optimisme baru mengenai diskusi perdagangan AS-China dan penguatan Dolar AS (USD) membatasi aliran dana aset safe haven seperti emas.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu bahwa AS dan China telah menyepakati kerangka kerja kesepakatan perdagangan. Kesepakatan ini akan dibawah dalam pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping
Lebih lanjut, Bessent menyatakan China juga akan menunda penerapan rezim perizinan mineral tanah jarang dan magnetnya selama satu tahun sementara kebijakan tersebut dipertimbangkan kembali.
Di sisi lain, data inflasi AS yang lebih rendah yang dirilis pada hari Jumat telah memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (Fed).
Investor memperkirakan hampir pasti bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari kisaran target saat ini sebesar 4,0-4,25 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Anak Usaha MDKA Reklamasi Lahan Seluas 84,96 Hektare di Tujuh Bukit
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera