-
APINDO berharap kenaikan UMP 2026 dilakukan secara adil dan mempertimbangkan kondisi ekonomi.
-
Kenaikan UMP 2025 dinilai mengejutkan karena tidak berdasarkan formula yang jelas.
-
Shinta menekankan perlunya formula berbeda antar daerah sesuai pertumbuhan ekonomi masing-masing
Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Shinta W Kamdani memberikan catatan terkait rencana kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2026.
Dia berharap dalam pengambilan keputusan itu, pemerintah mempertimbangan situasi yang ada.
Sebab, kenaikan UMP akan berdampak terhadap seluruh industri yang ada. Untuk itu Shinta menekankan kenaikan UMP harus berkeadilan.
"Jadi harapan kami ini bisa menjadi satu formula yang fair, baik itu untuk pemberi kerja maupun pekerja. Kami sih benar-benar mengharapkan kali ini jangan menjadi sebuah mengagetkan, semoga ini benar-benar bisa fair (berkeadilan)," kata Shinta kepada wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (5/11/2025).
Hal itu ditekannya berkaca pada kenaikan UMP tahun 2025 sebesar 6,5 persen. Menurutnya, keputusan itu diambil tanpa formula.
"Itu kan (keputusan 6,5 persen) hanya menyebutkan angka, tentunya dampaknya agak surprising untuk banyak pihak," katanya.
Dia pun menekan kenaikan UMP tidak bisa disamaratakan, sehingga seharusnya memiliki formula yang berbeda-beda.
"Karena ada daerah yang mungkin pertumbuhan ekonomi bagus, kenaikannya lebih tinggi," ujar Shinta.
"Jadi sebenarnya ada formula itu karena sudah memperhatikan daerah mana yang memang bisa memberikan lebih tinggi dari yang lain. Jadi nggak bisa disamaratakan," sambungnya.
Baca Juga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pengusaha: Kami Butuh Kepastian Regulasi
Berita Terkait
-
Pengusaha RI Serukan Aturan Global Bagi Pekerja Platform Harus Realistis
-
Apindo Setuju Sri Mulyani Pungut Pajak Pedagang E-commerce
-
Apindo Peringatkan Pemerintah Soal Kebijakan Ini
-
BKPM Siapkan Jurus Jitu Redam Premanisme Proyek Agar Investor Aman, Lokal Kebagian
-
Apindo Soal Ormas Minta 'Jatah' Dinilai Ganggu Iklim Usaha
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru