-
Penurunan harga pupuk subsidi dapat bangun pabrik baru tahunan.
-
Skema marked to market hemat Rp8 triliun untuk diskon pupuk.
-
Pupuk Indonesia dorong revitalisasi pabrik lama untuk efisiensi produksi.
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut, penurunan harga pupuk subsidi bisa dimanfaatkan PT Pupuk Indonesia (Pesero) untuk membangun pabrik baru.
Ia menjelaskan, Pupuk Indonesia bisa menggunakan dana anggaran subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk pupuk kepada petani. Pemerintah telah menganggarkan pupuk subsidi selama tahun 2025 mencapai Rp 44,16 triliun.
"Pupuk Indonesia bisa bangun pabrik setiap tahun satu. Jadi, tidak mengeluarkan uang lagi, pemerintah cukup dari subsidi yang Rp 44 triliun itu," ujar Zulhas di Pabrik Pupuk Kujang, Karawang, Kamis (6/11/2025).
Menurut Zulhas, penurunan harga pupuk subsidi ini berkat dari kebijakan baru pemerintah, di mana dari cost plus menjadi marked to market.
Sebelumnya, menggunakan skema cost plus, perhitungan pupuk subsidi menggunakan skema mark up. Namun, lewat skema marked to market, perhitungan pupuk subsidi menggunakan harga yang sesuai nilai pasar.
"Jadi, bisa menghemat Rp 8 triliun untuk bangun pabrik. Jadi ini 20 persen untuk diskon harga pupuk Jadi luar biasa," ucapnya.
Zulhas menambahkan, upaya pembangunan pabrik baru ini, setelah melihat kondisi pabrik yang dimiliki Pupuk Indonesia sudah lampau. Salah satunya, Pabrik Pupuk Kujang yang telah beroperasi sejak tahun 1975 atau 50 tahun.
Maka dari itu, dia mendorong adanya pembangunan pabrik baru atau revitalisasi pembangunan pabrik yang sudah ada.
"Kujang ini masih pake bus buatan tahun 1975. Bayangin, bisa kebayang nggak kira-kira betapa tidak efesien, jaman sekarang kan 2025 dibikinnya tahun 1975. Anggap 40 tahun (harus) mati, Ini 50 tahun," katanya.
Baca Juga: HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Yehezkiel Adiperwira, menambahkan saat ini perusahaan memang tengah melakukan revitalisasi pabrik hingga melakukan hilirisasi.
Setidaknya ada 7 proyek revitalisasi dan hilirisasi yang tengah dikerjakan oleh perseroan. Salah satunya, revitalisasi pabrik Pupuk Kaltim.
Menurut Yehezkiel, revitalisasi dan hilirisasi 7 proyek ini akan berlangsung hingga tahun 2029.
"Dan juga sedang berjalan itu adalah proyek Pusri 3B. Nah nantinya dengan adanya 2 proyek untuk revitalisasi tersebut. Kami memastikan bahwa kapasitas untuk produksi itu bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sedangkan untuk hilirisasi, kemarin kita juga baru saja melaksanakan Ground breaking soda ash di Pupuk Kaltim," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok