- Kejagung mengusut dugaan korupsi investasi PT Telkom Indonesia (TLKM) pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
- Investasi dilakukan oleh Telkomsel pada Gojek tahun 2020, totalnya mencapai US$450 juta (sekitar Rp6,4 triliun).
- Investasi tersebut sempat mencatat kerugian belum terealisasi per Maret 2022 sebesar Rp881 miliar.
Suara.com - Isu dugaan korupsi dalam aksi korporasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dalam investasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kini tengah diusut oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) karena nilai kerugian negara yang ditaksir sangat fantastis.
Saat ini, Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) telah membuka penyelidikan resmi terkait dugaan investasi Telkom di GoTo.
Kabar pengusutan ini pertama kali terkuak saat penyidik Kejagung mengusut dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan.
Meskipun kasus Chromebook merugikan negara Rp1,9 triliun dan sempat menyeret penyidik menggeledah kantor GoTo serta memeriksa sejumlah mantan petinggi startup tersebut, hingga kini Kejagung belum menjelaskan secara rinci kaitan antara GoTo dengan kasus laptop tersebut.
Kronologi Investasi TLKM di GOTO
Investasi yang dilakukan oleh Telkomsel (anak usaha Telkom) di Gojek pada tahun 2020 memang telah menuai sorotan luas di masyarakat.
Nilai investasi memunculkan kekhawatiran publik mengenai mitigasi risiko yang matang dan potensi konflik kepentingan di balik keputusan korporasi tersebut.
Pada Agustus 2022, Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahkan sempat menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) panitia kerja untuk menganalisis aksi investasi ini.
Dalam RDPU, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menjelaskan kronologi investasi yang dilakukan melalui dua tahap:
Baca Juga: Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
- Tahap Pertama (16 November 2020): Telkomsel melakukan investasi awal pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (induk Gojek) dalam bentuk convertible bond (CB) tanpa bunga senilai US$150 juta (sekitar Rp2,1 triliun kurs saat itu). Perjanjian ini juga mencakup opsi bagi Telkomsel untuk membeli tambahan saham Gojek senilai US$300 juta.
- Tahap Kedua (18 Mei 2021): Setelah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa bergabung (merger) dengan Tokopedia (membentuk GoTo), convertible bond senilai US$150 juta dikonversi menjadi saham GoTo. Telkomsel juga mengeksekusi opsi beli tambahan saham senilai US$300 juta (sekitar Rp4,3 triliun).
Secara total, Telkomsel resmi memiliki 89.125 lembar saham GoTo (sebelum stock split) dengan nilai investasi keseluruhan mencapai US$450 juta atau sekitar Rp6,4 triliun.
Kerugian Nilai Wajar yang Belum Terealisasi
Keputusan investasi ini belum sepenuhnya memberikan keuntungan. Laporan keuangan PT Telkom Indonesia Tbk (induk usaha Telkomsel) per 31 Maret 2022 telah mencatat adanya kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo sebesar Rp881 miliar.
Kerugian ini dihitung berdasarkan valuasi IPO GoTo saat itu sebesar Rp338 per saham.
Bahkan hingga tahun 2025, investasi TLKM di GOTO masih belum sepenuhnya menguntungkan.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2025, Telkomsel menilai wajar investasinya di GOTO sebesar Rp83 per saham per 31 Maret 2025, yang merupakan penurunan signifikan dari penilaian Rp70 per saham pada periode yang sama tahun 2024.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah
-
Bank BRI, BNI, Mandiri Kompak Gelar RUPSLB, Apa yang Dibahas?
-
Wamenprin Sebut Investor Siap Merelokasi Pabrik Bajanya ke RI, Pengusaha Menjerit: Jangan Pro Asing!
-
Rumah BUMN Telkom Komitmen Dukung Pelaku Usaha dengan Digitalisasi UMKM Binaan
-
Kredit Macet Pinjol Meningkat, Anak Muda Dominasi Paling Banyak yang Gagal Bayar
-
3 Fakta Mobil Bank Bawa Uang Rp 4,6 Miliar Terbakar Habis