- Harga emas Antam 1 gram pada Jumat, 14 November 2025, tercatat Rp 2.398.000, naik Rp 2.000 dari hari sebelumnya.
- Harga beli kembali (buyback) emas Antam pada hari yang sama juga mengalami kenaikan Rp 2.000 menjadi Rp 2.263.000 per gram.
- Emas dunia menguat mendekati USD 4.185 per troy ounce karena optimisme pembukaan kembali pemerintahan AS dan spekulasi pemangkasan suku bunga.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Jumat, 14 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.398.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu melonjak Rp 2.000 dibandingkan hari Kamis, 13 November 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.263.000 per gram.
Harga buyback itu naik Rp 2.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Kamis kemarin.
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.249.000
- Emas 1 Gram Rp 2.398.000
- Emas 2 gram Rp 4.736.000
- Emas 3 gram Rp 7.079.000
- Emas 5 gram Rp 11.765.000
- Emas 10 gram Rp 23.475.000
- Emas 25 gram Rp 58.562.000
- Emas 50 gram Rp 117.045.000
- Emas 100 gram Rp 234.012.000
- Emas 250 gram Rp 584.765.000
- Emas 500 gram Rp 1.169.320.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.338.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Terus Menghijau
Harga emas dunia kembali bergerak di zona hijau pada perdagangan awal sesi Asia, Jumat, dengan XAU/USD diperdagangkan mendekati USD 4.185 per troy ounce.
Seperti dikutip dari FXStreet Penguatan ini terjadi seiring optimisme pasar bahwa pemerintahan AS yang kembali dibuka akan memulihkan rilis data ekonomi dan memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Tajam Hari Ini, Cek Rinciannya
Penutupan pemerintahan AS yang menjadi shutdown terpanjang dalam sejarah resmi berakhir pada Kamis waktu setempat setelah Presiden Donald Trump menandatangani RUU pendanaan yang membuka kembali aktivitas pemerintah.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat telah mengesahkan RUU tersebut dengan suara 222–209, didukung mayoritas Partai Republik dan sebagian kecil anggota Partai Demokrat.
Pelaku pasar menilai, kembalinya publikasi data ekonomi, terutama setelah periode tanpa rilis resmi, dapat menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja AS. Sentimen ini diperkirakan akan membebani dolar AS (USD) dan memberikan ruang bagi emas, yang berdenominasi dolar, untuk menguat.
Gedung Putih melalui penasihat ekonomi Kevin Hassett menyebut pemerintah akan merilis data ketenagakerjaan Oktober, meski tanpa data tingkat pengangguran akibat survei rumah tangga yang tidak dilakukan selama masa penutupan pemerintah.
Namun, penguatan emas juga tertahan oleh nada kebijakan yang masih berhati-hati dari pejabat Federal Reserve.
Presiden Fed Boston Susan Collins menegaskan bahwa suku bunga kemungkinan perlu dipertahankan pada level saat ini untuk sementara waktu guna menyeimbangkan risiko inflasi dan ketenagakerjaan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak