Suara.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB) Koperasi terus berkomitmen mewujudkan tata kelola keuangan negara yang akuntabel melalui akselerasi penyelesaian Nilai Realisasi Bersih (NRB) program pengalihan dana bergulir periode 2000-2007.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat provinsi yang digelar di Bali, LPDB Koperasi bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM serta mitra perbankan untuk merumuskan langkah konkret penyelesaian sisa dana yang telah berjalan selama dua dekade tersebut.
Hingga 22 Desember 2025, realisasi pengembalian dana ke rekening LPDB Koperasi secara nasional telah menunjukkan angka yang sangat positif, dengan capaian 83 persen dari total nilai NRB yang sebesar Rp1,2 triliun.
Direktur Keuangan LPDB Koperasi, Bambang Sadewo, menekankan bahwa penyelesaian NRB bukan sekadar pemenuhan kewajiban administrasi, melainkan upaya memastikan validitas data keuangan negara sesuai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Penyelesaian NRB adalah bagian dari komitmen kita bersama dalam melaksanakan monitoring sehingga data dapat diakui validitasnya. Kami terus melakukan optimalisasi pengalihan dana melalui koordinasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga langsung ke koperasi penerima. Kami berharap melalui forum ini terbangun kesamaan persepsi dan langkah tindak lanjut yang konkret serta terukur,” ujar Bambang Sadewo.
Ia juga menambahkan bahwa tantangan ke depan meliputi kompleksitas historis penerima dana serta kebutuhan koordinasi intensif antar-dinas untuk memastikan status operasional koperasi di lapangan.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Pengembangan Usaha LPDB Koperasi Afif Thosin Roy Akhmad, menyatakan bahwa program yang telah berjalan memerlukan kepastian hukum dan batas waktu penyelesaian yang jelas.
“Negara memerlukan kepastian, baik dari sisi administrasi, akuntabilitas keuangan, maupun kepastian hukum. Oleh karena itu, kami mendorong empat langkah strategis: penguatan basis data, peningkatan sinergi kementerian dan dinas, optimalisasi skema penyelesaian piutang, serta mereview kembali Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan bank pelaksana agar sesuai dengan regulasi saat ini,” tegas Afif Thosin.
Afif juga memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Dinas Koperasi di wilayah Bali dan mitra perbankan seperti PT BPD Bali, KB Bank, BNI, Bank Muamalat, dan BSI atas dukungannya dalam proses rekonsiliasi data.
Baca Juga: Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
Adapun kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Bapak Try Arya Dhyana Kubontubuh, serta para Kepala Dinas Koperasi tingkat Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali.
Rakor ini menjadi momentum strategis untuk melakukan konsolidasi dan penguatan langkah penyelesaian NRB secara komprehensif dan berkelanjutan di wilayah Bali, menyusul kegiatan serupa yang sebelumnya telah dilaksanakan di tingkat nasional.
Dengan capaian yang mendekati target total, LPDB Koperasi optimis bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga pengawas akan mampu menuntaskan pekerjaan rumah historis ini demi pelayanan koperasi yang lebih progresif di masa depan.***
Berita Terkait
-
Babak Belur Dihantam Bencana, Purbaya Akan Tambah Anggaran Aceh Rp 1,63 Triliun di 2026
-
Purbaya Sentil BNPB karena Lelet Serap Anggaran Bencana, Dana Nganggur Masih Rp 1,51 T
-
Purbaya Klaim Dana Bantuan Banjir Sumatra Rp 268 Miliar Sudah Cair ke 3 Provinsi
-
Purbaya Kaget Dengar Curhat TNI, Mesti Utang demi Perbaiki Infrastruktur Terdampak Bencana
-
Mulai 2026, Utang ke Pinjol Bakal Lebih Ketat
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak
-
Viral di Medsos, Kemenkeu Bantah Purbaya Jadi Otak Penyitaan Duit Korupsi Konglomerat