- Garuda Indonesia (GIAA) menerima dana dari BPI Danantara mencapai Rp 23,67 triliun, mengalami peningkatan signifikan dari alokasi awal Rp 1,84 triliun.
- Dana hasil PMTHMETD tersebut kini dialokasikan untuk menopang modal kerja induk, memperkuat modal Citilink, serta melunasi utang bahan bakar kepada Pertamina.
- Danantara akan terus mengawasi proses penyehatan kinerja GIAA setelah suntikan modal guna memulihkan operasional pesawat yang sebelumnya mengalami penangguhan.
Suara.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengungkapkan hasil penggunaaan dana yang didapat dari BPI Danantara sebesar Rp 23,67 triliun.
Coporate Secretary GIAA, Andreas Tumpal H Hutapea, mengatakan awalnya perseroan hanya mendapatkan dana Rp 1,84 triliun, namun bertambah menjadi Rp 23,67 triliun.
Namun, ia menyebut, perseroan mengubah rencana penggunaan dana. Akan tetapi, dana tersebut dialokasikan untuk menopang modal kerja, memperkuat Citilink, hingga menutup utang bahan bakar kepada Pertamina.
"Pelaksanaan PMTHMETD merupakan proses yang komprehensif serta memerlukan kajian menyeluruh sebagai bentuk pengajuan Perseroan kepada PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM)," ujar Andreas Tumpal seperti dikutip dari keterbukaan informasi yang dikutip, Kamis (20/11/2025).
Adapun berikut rincian penggunaan dana dari rencana awal sampai perubahan sebagai berikut
Alokasi 9 Oktober (rencana awal): Fokus Perawatan hingga Ekspansi Armada
Dalam penjelasan awal per 9 Oktober, Garuda Indonesia merinci empat pos penggunaan dana. Sebesar 29 persen digunakan untuk pembiayaan modal kerja dan operasional perseroan, termasuk pembayaran biaya perawatan dan perbaikan pesawat.
Kemudian 37 persen dialokasikan untuk peningkatan modal pada Citilink guna mendukung modal kerja dan operasional anak usaha tersebut, juga mencakup biaya perawatan serta perbaikan pesawat.
Sebesar 22 persen diarahkan untuk ekspansi armada Garuda Indonesia dan Citilink, sementara 12 persen sisanya digunakan untuk tambahan modal di Citilink dalam rangka pembayaran utang pembelian bahan bakar pesawat kepada Pertamina untuk periode 2019–2021.
Baca Juga: Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
Alokasi 11 November (rencana perubahan): Dua Fokus Utama Garuda Indonesia
Garuda Indonesia kembali mengungkap perubahan rencana pengguanan dana dari Danantara. Sebesar 36,78 persen atau Rp 8,70 triliun akan digunakan untuk modal kerja dan operasional perseroan. Dana ini mencakup biaya perawatan dan perbaikan pesawat, dengan rincian 7,7 persen berasal dari SHL dan 29,08 persen dari penambahan modal tunai.
Perawatan pesawat di periode 2025/2026 ini akan dilakukan oleh GMF atau MRO lain berdasarkan perjanjian induk perawatan pesawat yang telah disepakati sejak 2018.
Sisanya, 63,22 persen atau Rp 14,96 triliun, dialokasikan untuk peningkatan modal pada Citilink. Langkah itu dilakukan melalui konversi pinjaman pemegang saham menjadi modal serta setoran modal tunai.
Garuda menegaskan bahwa fokus restrukturisasi Citilink ini penting untuk menghindari risiko strategis maupun dampak sosial yang lebih luas.
Dana untuk Citilink tersebut terbagi menjadi dua bagian:
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Makin Dekat Desliting, Rugi Bersih Naik Jadi Rp 3,17 T
-
Dorong Ekonomi Indonesia, HSBC Indonesia Komitmen Bantu UMKM Naik Kelas
-
Harga Emas UBS dan Galeri 24 Kompak Naik Signifikan Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS