- Pandu Sjahrir akui Danantara masih terikat dinamika politik.
-
Fokus utama kata dia adalah kinerja, value creation, & kurangi politisasi BUMN.
- Misi Danantara: Geser ekonomi ke SDM & ciptakan lapangan kerja produktif.
Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengakui bahwa perjalanannya sebagai lembaga pengelola aset negara belum sepenuhnya steril dari hiruk pikuk politik nasional.
Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Asset Management, secara terbuka mengakui bahwa dinamika politik menjadi bagian tak terpisahkan, meski ia menegaskan perlunya fokus total pada kinerja dan penciptaan nilai.
Pandu menjelaskan, tahun pertama operasional Danantara masih berada dalam fase "pencarian bentuk".
Seiring waktu berjalan, Pandu optimistis arah Danantara mulai terlihat lebih jelas, sejalan dengan perubahan budaya kerja di lingkungan BUMN yang kini semakin ketat berorientasi pada hasil (result oriented).
“Jadi ini juga penting, culture BUMN pun berubah. Karena kita fokus to result oriented, keinginan kami juga nanti less politic. There always be politics, but less and less politic, dan fokus kepada shareholder performance,” ujar Pandu di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, tugas utama Danantara adalah mengelola aset dan meningkatkan dividen bagi negara. Sementara itu, mandat investasi Danantara diarahkan pada sektor-sektor stabil yang mampu menciptakan lapangan kerja dengan produktivitas tinggi.
Pandu menilai, tantangan terbesar Indonesia saat ini bukan sekadar menambah jumlah pekerjaan, tetapi meningkatkan kualitas pekerjaan yang tersedia.
Pandu Sjahrir juga menyoroti misi jangka panjang Danantara untuk mendorong pergeseran fundamental ekonomi Indonesia.
Misi tersebut adalah melepaskan ketergantungan negara dari sumber daya alam dan fokus pada penguatan sumber daya manusia.
Baca Juga: Premanisme Bikin Biaya Investasi RI Bengkak 40 Persen
Ia menyebut proses ini sebagai pekerjaan tersulit, namun paling vital demi menjaga daya saing Indonesia dalam jangka panjang.
Dengan mengurangi intervensi politik dan meningkatkan fokus pada kinerja, Danantara diharapkan menjadi instrumen utama pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
Terkini
-
Aturan Baru OJK: Rekening Tidak Ada Transaksi Setahun Ada Konsekuensinya?
-
Premanisme Bikin Biaya Investasi RI Bengkak 40 Persen
-
Merger BUMN Karya Dikebut Desember, Saham WSKT Delisting?
-
Pandu Sjahrir Pede Investasi 2026 Moncer: Indonesia Pindah Haluan dari SDA ke Otak Manusia!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Cara Melapor Jika BSU Gagal Cair ke Rekening
-
Wajib QR Code untuk Beli Pertalite, Ini Syarat dan Cara Daftar MyPertamina
-
Inovasi Digital BRI Peduli: Mesin RVM Sulap Sampah Plastik Jadi Saldo
-
Kronologi Indonesia Kehilangan Investor Semikonduktor Gegara Kebijakan 'Nyeleneh'