- Kebutuhan Pertalite nasional tahunan mencapai 39 juta kl, dengan 60 persen masih dipenuhi melalui impor.
- Pemerintah berupaya capai swasembada energi dengan meningkatkan produksi kilang seperti Kilang Balikpapan melalui RDMP.
- Pertamina menambah stok BBM, termasuk Pertalite dan Pertamax Turbo, untuk menjamin ketersediaan selama Nataru 2026.
Suara.com - Sebagian besar kebutuhan produk BBM Pertalite nasional berasal dari impor. Wakil Menteri Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung menyebut dari 39 juta kilo liter (kl) kebutuhan Pertalite per tahun, sebanyak 60 persen masih bergantung dari impor.
"Jadi, kalau kita refleksikan, untuk kebutuhan kita dalam satu tahun untuk Pertalite, itu sekitar 39 juta kilometer. Jadi, 39 juta kilometer, ya kita masih impor sekitar 60 persen untuk Pertalite," kata Yuliot kepada wartawan di Jakarta dikutip pada Rabu (26/11/2025).
Ketergantungan atas impor itu pun menjadi pekerjaan rumah dalam upaya swasembada energi yang dicanangkan pemerintah. Karena itu sejumlah upaya pun dilakukan, di antaranya meningkatkan produksi minyak lewat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Salah kilang yang ditingkatkan produksinya lewat proyek itu adalah Kilang Balikpapan yang berada Kalimantan Timur. Lewat RDMP volume produksinya ditingkatkan menjadi 360 ribu barel per hari dari sebelumnya 260 ribu barel.
Selain lewat RDMP, pemerintah juga melakukan efisiensi di beberapa kilang dalam negeri.
"Jadi, untuk pasokan kebutuhan dalam negeri ini secara bertahap kita akan usahakan disediakan dari kilang di dalam negeri," kata Yuliot.
Sementara itu, terkait dengan ketersediaan Pertalite menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, PT Pertamina Patra Niaga menambah stoknya sebanyak 1,4 juta kl. Stok tambahan itu berasal dari impor dan juga produksi dari kilang dalam negeri.
Kemudian Pertamax Turbo stoknya juga akan ditambah lewat impor dan diperkuat dari produksi Kilang Cilacap dan Kilang Balongan.
Yuliot pun memastikan bahwa ketersediaan BBM menjelang Natal dan Tahun Baru 2026 dalam keadaan aman.
Baca Juga: Hampir 50 Persen Kebutuhan BBM Nasional Berasal dari Impor
"Jadi, kami juga harus memastikan bahwa stok BBM di dalam negeri tersedia cukup untuk kebutuhan masyarakat dan industri," katanya.
Berita Terkait
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Kilang Minyak Sekarang di Jaga TNI, Wamen ESDM Beri Alasan
-
Tadinya Enggan, Kini Shell Beli Base Fuel dari Pertamina, Pasokan BBM Normal?
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
ESDM: Tahun Depan SPBU Swasta Bisa Impor BBM Sendiri Tanpa Bantuan Pertamina
-
Pemerintah Tak Perlu Buru-buru soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang