- Kementerian ESDM mencatat kebutuhan BBM nasional 2025 naik menjadi 232.417 kilo liter per hari.
- Persentase impor BBM secara keseluruhan tahun 2025 mencapai 49,53 persen, lebih tinggi dari 2024.
- Data ini disampaikan Noor Arifin Muhammad saat rapat kerja Komisi XII DPR pada Senin (24/11/2025).
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan impor BBM guna memenuhi kebutuhan nasional pada 2025 naik hampir 50 persen dibandingkan dengan pada 2024 kemarin.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad menyebut hingga September 2025, rata-rata kebutuhan BBM sebesar 232.417 kilo liter per hari, naik dibanding 2024 yang rata-ratanya mencapai 226.510 kilo liter per hari.
Bersamaan dengan itu, impor BBM juga mengalami peningkatan. Dari rata-rata kebutuhan 232.417 kilo liter per hari, sebanyak 49,53 persen berasal dari impor. Sementara pada 2024, dengan kebutuhan rata-rata 226.510 kilo liter per hari sebanyak 38,78 persen berasal dari impor.
"Pada tahun 2024 dapat kami laporkan impor BBM sebesar 38,78 persen, sedangkan kebutuhan pada tahun ini hingga September mencapai 49,53 persen," kata Noor saat rapat kerja dengan Anggota Komisi XII DPR di kompleks parlemen, Jakarta pada Senin (24/11/2025).
Dia merinci, impor bensin hingga September 2025 mencapai 49,64 persen, turun dibandingkan kebutuhan impor pada 2024 yakni 60,26 persen. Dijelaskan, total kebutuhan bensin pada 2025 sebesar 105.432 kilo liter per hari, sementara pada 2024 sebanyak 100.110 kiloliter per hari.
Kemudian untuk kebutuhan bensin jenis enis bahan bakar khusus penugasan (JBKP) hingga September 2025 sebesar 76.923 kilo liter per hari. Sementara pada 2024 sebesar 81.093 kilo liter per hari.
Untuk kebutuhan bensin jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi hingga September 2025 sebesar 28.509 kilo liter per hari, dan pada 2024 sebanyak 19.016 kilo liter per hari.
Selanjutnya untuk kebutuhan solar hingga September 2025 sebesar 72.308 kilo liter per hari, dan pada 2024 sebesar 106.970 kilo liter per hari.
"Untuk impor minyak solar, dan dari tahun 2024 dan 2025 sampai dengan September berturut-turut sebesar 20,48 persen dan 15,80 persen," kata Noor menambahkan.
Baca Juga: Merasa Dibatasi Soal Kuota Impor BBM, SPBU Swasta Ngeluh ke Kementerian Investasi dan Hilirisasi
Adapun rinciannya, untuk solar jenis bahan bakar tertentu (JBT) atau BBM Solar bersubsidi hingga September 2025 sebesar 31.868 kilo liter per hari, dan pada 2024 sebanyak 48.142 kilo liter per hari.
Lalu untuk solar jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi hingga September 2025 sebanyak 40.440 kilo liter per hari, dan pada 2024 sebanyak 58.825.
"Dan ada tahun 2024 dan 2025 untuk bahan bakar avtur berturut-turut sebesar 38,96 persen dan 33,19 persen merupakan kebutuhan impor," ujarnya.
Berita Terkait
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Menko Airlangga Buka Peluang Swasta Bisa Ikut Impor BBM dan LPG dari AS
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
Cadangan Minyak Indonesia Cuma 4,4 Miliar Barel, Terbanyak di Kalimantan
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Prospektus PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO): Detail IPO dan Jadwal
-
Saham RLCO: Harga Berkisar Rp160, Dana IPO Mau Dipakai Apa?
-
Kenapa Emas Batangan Lebih Mahal dari Emas Perhiasan? Pahami sebelum Mulai Investasi
-
Beli Base Fuel dari Pertamina, Sebentar Lagi Stok BBM Vivo Tersedia
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Harga Cabai Makin Pedas Hari Ini, Rata-rata Alami Kenaikan
-
Memperkuat Rantai Pasok Nasional: Solusi Logistik Inovatif di Tengah Tantangan
-
Hanya Produksi 2 Tambang, Produksi Emas Freeport di 2025 Meleset 50 Persen dari Target
-
Efisiensi Bisnis Maksimal: TRAC Menjadi Solusi Transportasi Premium dengan Driver Profesional
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis