-
Transisi hijau jadi fondasi reindustrialisasi regeneratif dan human-centric.
-
Batam dorong infrastruktur berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
-
Perusahaan harus hadirkan inovasi material rendah karbon untuk bangun konstruksi tahan iklim.
Suara.com - Batam terus menegaskan posisinya sebagai pusat industri dan investasi internasional melalui penguatan infrastruktur transportasi darat. Namun tantangan geologis dan dampak perubahan iklim menuntut pendekatan baru yang lebih adaptif dan berkelanjutan.
Dalam konteks inilah Ilus—suatu gagasan yang kini semakin relevan bagi Indonesia.
Dalam seminar bertajuk “Inovasi Material dan Solusi untuk Infrastruktur Batam yang Berkelanjutan Wujud Bangga Bangun Indonesia” yang diselenggarakan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rabu (3/12/2025).
Acara ini mempertemukan sekitar 100 profesional konstruksi dan menghadirkan para narasumber nasional seperti Deputi BP Batam Mouris Limanto, Direktur Operasi SIG Reni Wulandari, dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ilham Akbar Habibie.
Dr. Ilham menekankan bahwa dekarbonisasi bukan lagi pilihan, melainkan mandat bagi para insinyur. Transisi hijau dalam konstruksi, menurutnya, bukan sekadar tren, melainkan bagian dari reindustrialisasi yang regeneratif—berfokus pada manusia dan masa depan. Ia menilai Indonesia membutuhkan sinergi lembaga pemerintah, akademisi, industri, dan asosiasi profesi agar transformasi ini dapat menghasilkan pembangunan yang tahan iklim dan relevan bagi generasi mendatang.
BP Batam menjabarkan arah pembangunan jangka panjang yang mencakup infrastruktur mobilitas, drainase hijau berbasis konsep sponge city, utilitas terintegrasi, pengolahan sampah, mitigasi bencana, energi terbarukan, hingga smart city. Mouris menegaskan bahwa visi pembangunan Batam berorientasi pada kawasan ekonomi maju namun tetap berkelanjutan selaras dengan tujuan Indonesia Emas 2045.
Dari sisi industri material, SIG memaparkan berbagai inovasi untuk mendukung konstruksi rendah karbon sekaligus menghadapi tantangan unik Batam yang memiliki tanah lunak dan kandungan sulfat tinggi. Reni Wulandari memperkenalkan semen rendah karbon, teknologi stabilisasi tanah, ThruCrete untuk peningkatan resapan air, serta SpeedCrete untuk percepatan perbaikan jalan. Seluruh inovasi ini ditujukan untuk menciptakan infrastruktur yang lebih tahan iklim, efisien, dan memiliki umur layanan lebih panjang.
Wakil Direktur Utama SIG, Andriano Hosny Panangian, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi industri semen dan konstruksi. Ia melihat Batam sebagai laboratorium ideal untuk membangun model pembangunan berkelanjutan yang selaras dengan tren global. Andriano berharap seminar ini melahirkan kolaborasi nyata yang mampu mempercepat inovasi dan menjadikan Batam contoh kota industri modern yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Pemerintah Diminta Kompak Atasi Pertumbuhan Industri Otomotif yang Lesu
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Harga Bitcoin Mulai Naik Lagi, Apa Pemicunya?
-
Harga Emas Pegadaian Turun Tiga Hari Beruntun
-
OJK: Industri Asuransi Dilarang Naikkan Tarif Premi Tanpa Izin Nasabah
-
Pemerintah Diminta Kompak Atasi Pertumbuhan Industri Otomotif yang Lesu
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Cara Transfer Saham di Stockbit dari Sekuritas Lain
-
Bangunan Tercemar Radioaktif, Bapeten Pertimbangkan Pindahkan Warga di Cikande Secara Permanen
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
PLTN Ditargetkan Beroperasi 2032, Aturan tentang Badan Operasional Tinggal Tunggu Persetujuan
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana