- IHSG melemah 0,92 persen ke level 8.620 pada Kamis, 11 Desember 2025 akibat aksi ambil untung dan reaksi keputusan The Fed.
- Pelemahan dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih sedikit (satu kali di 2026) dibanding harapan pasar.
- Sebanyak 456 saham terkoreksi ditengah volume jual besar, namun nilai tukar Rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 11 Desember 2025, seiring meningkatnya aksi ambil untung (profit taking) dan tekanan pemberitaan setelah keputusan The Federal Reserve diumumkan.
Mengutip riset Phintraco Sekuritas, IHSG terkoreksi 0,92 persenke level 8.620 meski sebelumnya sempat mencetak rekor intraday high baru di level 8.776.
Phintraco Sekuritas menjelaskan pelemahan IHSG terjadi karena pasar bereaksi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps, yang sudah sesuai ekspektasi.
Namun, prospek bahwa The Fed kemungkinan hanya akan kembali memangkas suku bunga satu kali pada tahun 2026 dinilai mengecewakan, sebab sebelumnya pasar berharap pemangkasan bisa terjadi sebanyak 2–3 kali tahun depan.
Memasuki masa penawaran umum IPO SUPA yang tengah diminati investor, sejumlah pelaku pasar juga memilih melakukan profit taking untuk meningkatkan likuiditas agar dapat berpartisipasi dalam aksi korporasi tersebut.
Secara teknikal, indikator mengonfirmasi potensi pelemahan lanjutan. MACD tercatat membentuk Death Cross, sementara Stochastic RSI mengarah turun di area pivot. Volume jual yang cukup besar turut menambah tekanan koreksi.
IHSG juga tercatat ditutup di bawah MA5, namun masih berada di atas MA20. Dengan kondisi tersebut, indeks diperkirakan berpeluang menguji area support di 8.550–8.600.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah menguat ke Rp 16.665 per dolar AS, didukung pelemahan indeks dolar. Di sisi lain, memanasnya bentrokan di perbatasan Thailand–Kamboja menjadi sentimen negatif karena meningkatkan kekhawatiran terhadap risiko geopolitik di kawasan ASEAN.
Trafik Perdagangan
Baca Juga: IHSG Lagi-lagi Melesat Pagi Ini, Betah di Level 8.700
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 69,12 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 34,32 triliun, serta frekuensi sebanyak 3,60 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 265 saham bergerak naik, sedangkan 456 saham mengalami penurunan, dan 236 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, CTTH, DOOH, RLCO, SAFE, SOTS, FORU, GTBO, ASHA, INDX, HOMI, MTMH.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, FPNI, MORA, HOPE, TRIN, ASPI, PGLI, DEPO, KOBX, DSNG, LSIP, AKSI.
Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Resmi Tarik Bea Keluar Ekspor Emas hingga 15%
-
Di Tengah Isu Batalnya Kesepakatan Trump, Progres Impor Migas dari AS Masih Gantung
-
OJK Beri Kelonggaran Kredit, Nasabah Terdampak Bencana Banjir Dapat Perlakuan Khusus
-
Transformasi Digital BRI Didukung Infrastruktur Satelit BRIsat
-
Dua Menara SUTT Darurat Aceh Rampung Dibangun, Jaminan Pasokan Listrik Jangka Panjang
-
Melawan Lesu Global: Ekonomi Indonesia Bidik 5,4% di 2026, Hilirisasi Jadi Senjata Utama!
-
Emiten DAYA Bidik Penjualan Tinggi di Tanggal Kembar Akhir Tahun
-
Sentimen The Fed Buat Rupiah Gagah Hari ini di Level Rp 16.663
-
Analis Ungkap Dampak Penghapusan SLIK Terhadap Perbankan Maupun Perekonomian
-
RI Masih Bergantung Impor BBM dari Afrika Hingga Timur Tengah