Suara.com - Setelah dipastikan tidak membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2025, perhatian kini tertuju pada potensi pembukaan lowongan pada tahun 2026.
Prioritas utama dalam rekrutmen CPNS 2026 diindikasikan akan diarahkan pada regenerasi birokrasi, dengan mengutamakan lulusan baru atau fresh graduate.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menyatakan bahwa fokusnya saat ini adalah menuntaskan isu tenaga honorer dan sisa seleksi sebelumnya, seperti penetapan Surat Keputusan (SK) bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan PPPK paruh waktu yang targetnya mundur dari Oktober.
"Kan kemarin targetnya tanggal Oktober, dan itu banyak pemerintah yang belum menetapkan SK-nya. Khusus untuk yang paruh waktu maupun PPPK gitu," jelasnya.
Regenerasi dan Pemetaan Kebutuhan Lima Tahunan
Meski masih menunggu arahan resmi dari Presiden Prabowo Subianto mengenai pembukaan seleksi CPNS 2026, KemenPAN-RB telah mengambil langkah strategis dengan meminta semua kementerian dan lembaga (K/L) untuk memetakan kebutuhan pegawai mereka.
Menteri Rini menjelaskan, pemetaan ini akan menjadi dasar postur kepegawaian untuk lima tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk memastikan regenerasi ASN berjalan optimal dan formasi yang dibuka sesuai dengan strategi nasional.
"Saya sudah meminta mereka (kementerian) untuk melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan strategi lima tahun ke depan. Jadi, kan kita supaya bisa lihat apakah nanti akan ada positif growth terhadap jabatan-jabatan tentu. Apakah ada harus minus growth atau memang harus tetap seperti itu," kata Rini.
Dengan adanya analisis kebutuhan yang komprehensif tersebut, KemenPAN-RB dapat memastikan bahwa setiap formasi yang dibuka, khususnya untuk fresh graduate, benar-benar relevan dengan fungsi pemerintah dan program kerja Asta Cita Presiden.
Baca Juga: Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah
Beberapa bidang yang diprediksi menjadi prioritas dalam CPNS 2026 meliputi Kesehatan (dokter, perawat), Pendidikan (guru), Teknologi Informasi (programmer dan analis siber), Administrasi Pemerintahan, Hukum (jaksa), serta Perpajakan dan Keuangan Negara.
Namun demikian, kebutuhan tersebut di atas hanyalah prediksi. Sehingga, belum dapat dipastikan formasi CPNS 2026. Disarankan untuk senantiasa menantikan informasi resmi di SSCASN atau Kemenpan-RB.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
Tak Bayar Pajak Rp21,15 Miliar Sejak 2021, Komisaris PT SI di Cokok Anak Buah Menkeu Purbaya
-
Segera Nikmati Keuntungannya, Begini Cara Mulai Investasi Obligasi Modal Kecil
-
Ekonom UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q4 Tak Capai Target Imbas Banjir Sumatra