- OJK berencana menghapus KBMI 1 karena ekonomi Indonesia memerlukan bank dengan skala usaha yang lebih besar dan kuat.
- Penurunan aset KBMI 1 sebesar 6,18% per Juni 2025 menjadi pertimbangan penting pendorong konsolidasi perbankan.
- Bank KBMI 1 menghadapi tekanan persaingan dan kebutuhan investasi teknologi besar, mendorong opsi merger atau konsolidasi.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan alasan kelompok modal inti (KBMI) 1 bakal segera dihapus. Salah satunya, ekonomi Indonesia membutuhkan bank-bank besar.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menilai, penguatan skala usaha menjadi kebutuhan mendesak. Apalagi, perbankan nasional masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Ya sebetulnya banyak pertimbangan yang kita lakukan untuk teman-teman anjur, teman-teman KBMI 1. Pertama memang ekonomi kita membutuhkan bank-bank yang besar.Karena bank itu terus terang aja, ukuran itu adalah menentukan segalanya. Size doesn't matter, itu kan memikirkan efisiensi dan lain sebagainya," terang Dian saat ditemui di Hotel Four Season, Senin (15/5/2025).
Selain itu, penurunan aset bank kelompok modal inti (KBMI) 1 sebesar 6,18 persen per Juni 2025 menjadi salah satu faktor menghapus KBMI I.
Sebab, bisa mendorong perusahaan semakin aktif mengarahkan konsolidasi perbankan di segmen tersebut.
"Tapi juga alasan lainnya tentu saja adalah bagaimana tadi yang saya bilang,kita bisa mengkonsolidasikan kekuatan bank-bank itu kemudian untuk bisa memiliki,kalau saya sering menyebutnya sebagai daya tendangnya terhadap perekonomian kita.Sehingga makin tenang," bebernya.
Dia melanjutkan bank-bank KBMI 1 menghadapi tantangan besar dalam persaingan.
Khususnya dengan bank KBMI 3 dan KBMI 4 yang memiliki keunggulan dari sisi efisiensi, teknologi informasi, serta kapasitas pendanaan yang lebih kuat.
Selain itu, kebutuhan investasi teknologi, termasuk pengembangan super app dan penguatan sistem digital, membutuhkan dana yang tidak kecil.
Baca Juga: Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit
Kondisi ini membuat bank dengan modal terbatas semakin tertekan jika tidak melakukan langkah strategis.
“Ke depan, penguatan teknologi itu mutlak dan membutuhkan dana besar. Karena itu, salah satu opsi yang kami dorong adalah merger atau konsolidasi,” imbuh Dian.
Dia menambahkan, bank-bank KBMI 1 telah mulai melakukan kajian internal untuk menentukan langkah strategis ke depan, mulai dari penambahan modal hingga penjajakan konsolidasi dengan mitra yang dinilai memiliki potensi sinergi.
“Kami mendengar mereka sudah mulai mengkaji partner yang tepat, apakah lewat penambahan modal atau konsolidasi. Kita tunggu perkembangan selanjutnya,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Penjualan Eceran Diprediksi Melejit di November 2025, Apa Pemicunya?
-
Ribut Saham Gorengan, Insentif Pasar Modal untuk Apa?
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto