-
Ritel smartphone Indonesia bergeser ke ekspansi bertahap demi keberlanjutan dan kualitas layanan.
-
MHI mengembangkan 78 gerai resmi Samsung secara selektif sejak 2014.
-
Konsistensi layanan dan kesiapan SDM jadi kunci pertumbuhan jangka panjang.
Suara.com - Industri ritel smartphone di Indonesia terus mengalami perubahan seiring bergesernya perilaku konsumen dan dinamika pasar teknologi.
Di tengah persaingan yang semakin ketat, strategi ekspansi bisnis tidak lagi hanya berfokus pada kecepatan membuka jaringan baru, tetapi juga pada keberlanjutan operasional dan kualitas layanan.
Sejumlah pelaku ritel memilih pendekatan ekspansi bertahap untuk menjaga kesiapan bisnis dalam jangka panjang.
Strategi ini dinilai mampu meminimalkan risiko sekaligus memastikan setiap gerai dapat beroperasi sesuai standar yang ditetapkan.
Pendekatan tersebut juga diterapkan oleh MHI (PT Mitra Hub Indonesia), mitra ritel resmi Samsung di Indonesia.
Sejak berdiri pada tahun 2014, perusahaan ini mengembangkan jaringan dari enam gerai awal menjadi 78 gerai resmi secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan lokasi, potensi pasar, serta kualitas sumber daya manusia di setiap wilayah.
"Kami memilih membuka toko secara bertahap agar pertumbuhan bisnis tetap sehat dan setiap gerai siap secara operasional maupun layanan," kata Choi Taesung, CEO MHI.
Seiring pertumbuhan jaringan, tantangan utama yang dihadapi pelaku ritel smartphone adalah menjaga konsistensi kualitas layanan.
Edukasi produk, pengalaman pelanggan, serta layanan after-sales menjadi faktor penting agar ekspansi tidak mengorbankan kualitas.
Dalam operasionalnya, MHI mengelola sejumlah format toko resmi Samsung yang disesuaikan dengan karakteristik konsumen dan kebutuhan pasar di masing-masing wilayah.
Pendekatan ini dilakukan untuk menjaga relevansi toko dengan perubahan perilaku konsumen ritel modern.
Ke depan, peluang pertumbuhan ritel smartphone di Indonesia dinilai masih terbuka, terutama dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk teknologi.
Namun, ekspansi yang dilakukan secara selektif dan terukur menjadi kunci agar bisnis dapat tumbuh secara berkelanjutan.
"Peluang pasar masih ada, tetapi harus diimbangi dengan kesiapan lokasi dan sumber daya agar kualitas layanan tetap terjaga,” ujarnya.
Berita Terkait
-
HP 2 Jutaan Ke Bawah Terbaik untuk Gaming Harian dan Multitasking di 2025
-
Bocoran Spek IQOO Z11 Turbo: Performa Monster Dibalut Resolusi Kamera Raksasa
-
Oppo Reno 15c Kini Meluncur di India, Spek Berbeda dari Versi China?
-
5 HP Gaming Murah Pilihan David GadgetIn 2025: RAM hingga 12 GB, Chip Kencang
-
4 ROG Phone Turun Harga di Akhir 2025, Kini Mulai Rp5 Jutaan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak