Suara.com - Laga babak 16 besar antara Korea Utara (Korut) melawan Timnas U-23 Indonesia, sementara mencatatkan hasil 3-0 untuk Korut. Dalam pertandingan Asian Games 2014 di Stadion Ansan Wa itu, gol kemenangan sudah dibuka Korut sejak menit ke-19.
Kick-off laga ini diambil Indonesia, yang menurunkan duet Fandi Eko Utomo dan Ferdinand Sinaga di depan. Berjalan 10 menit, laga awalnya tampak cukup berimbang, walau Korut sedikit lebih sering memasuki pertahanan Indonesia ketimbang sebaliknya. Tapi timnas Garuda Muda masih bermain cukup rapi, ketat menjaga lawan.
Sejauh itu, belum ada peluang cukup berbahaya dari kedua tim. Sampai kemudian pada menit ke-14, pemain nomor 11 Korut, Jong Ing-wan, melepaskan tendangan keras yang tak terbendung. Namun bolanya masih menerpa sisi kanan luar gawang Andritany Ardhiyasa.
Menit ke-16 Korut kembali menekan, mengepung kontak penalti Indonesia. Hingga, memasuki menit ke-17, sebuah bola didapat So Kyong-jin di tengah kotak, yang langsung melepaskan tendangan rendah, namun masih bisa ditepis kiper.
Namun di menit ke-19, gol pembuka pun akhirnya diraih para pemain Korut. Pak Kwang-ryong yang tak terjaga dengan baik oleh Alfin Tuasalamony, berhasil menyundul keras sebuah crossing melambung ke tengah area penalti, dan bola pun masuk menusuk gawang Andritany.
Ketinggalan 0-1, Indonesia lantas coba merespons dengan meningkatkan permainan. Di menit ke-21, Bayu Gatra sempat melaju, sebelum malah dijatuhkan di sisi kiri penyerangan. Bayu lalu dijatuhkan lagi di tengah lapangan ketika pertandingan baru berjalan kembali, membuat bola yang lantas dikuasai penyerang Korut dibuang saja keluar.
Memasuki menit ke-23, Korut kembali membuat repot pertahanan Indonesia. Namun hasilnya hanya sebuah tendangan pojok saja. Tendangan dilakukan, namun bola berhasil dibuang dan tendangan diulang. Kali ini, bola ke arah gawangnya berhasil ditip oleh Andritany.
Dalam beberapa menit kemudian, Korut tetap masih lebih mendominasi permainan dengan serangan-serangannya yang mengepung pertahanan Indonesia. Indonesia hanya sempat sesekali coba menusuk ke pertahanan Korut, namun belum ada yang membuahkan peluang.
Menit ke-31, sebuah tendangan keras pemain Korut dari dalam kotak, masih berhasil ditahan Andritany dengan brilian. Lantas, selang semenit, satu lagi bola crossing rendah coba dikirimkan pemain Korut tepat ke mulut gawang, namun gagal diserobot dua pemain Korut yang salah satunya ternyata offside.
Indonesia sendiri masih tampak tak begitu berdaya, dengan beberapa kali serangan kerap salah passing atau salah pengertian. Sementara Korut masih saja terus merepotkan, termasuk salah satunya di menit ke-36 saat tendangan keras Jong Ing-wan yang untungnya masih bisa ditepis Andritany.
Pada menit ke-38, Jo Kwang dimasukkan Korut menggantikan Ri Hyok-chol. Dalam satu menit setelah itu, Indonesia sempat membuat serangan yang membuka peluang. Namun sayang, bola kiriman Ramdhani Lestaluhu di dalam kotak penalti Korut masih gagal dimanfaatkan Ferdinand Sinaga yang malah salah melangkah.
Parahnya, berbalik dari kejadian itu, serangan cepat Korut langsung dimanfaatkan dengan baik oleh Jo Kwang yang baru masuk, menambah gol bagi Korut. Yang lebih miris, tak begitu lama setelah gol kedua itu, hanya selang kurang dari 2 menit sejak bola mati atau tepatnya di menit ke-41, satu gol lagi ditambahkan oleh Korut.
Kali ini, gol Korut diraih lewat kaki Jong Ing-wan yang sudah banyak membuat peluang sejak awal. Berlari lolos di dalam kotak penalti dan mendapatkan umpan terobosan, pemain yang tak terjaga itu melepaskan tendangan sedikit melambung yang tak terjangkau oleh Andritany yang sudah berada di luar posisinya.
Sisa pertandingan masih sempat diisi Korut dengan beberapa serangan lagi, sementara Indonesia masih tetap gagal. Skor 3-0 untuk Korut akhirnya bertahan hingga turun minum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Nasib Apes Alejandro Garnacho: Dicemooh Fans MU, Batal Main Gegara Fofana
-
Rapor Pemain Manchester United vs Chelsea: Fernandes Cemerlang, Casemiro Bikin Drama
-
Rapor Pemain Liverpool vs Everton: Hugo Ekitike Terbaik, Isak Tak Karuan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Verona vs Juventus: Kans Tudor Samai Rekor Trapattoni dan Allegri
-
Bukan Salahnya! Ini Dosa Besar Dusan Vlahovic Menurut Legenda Italia
-
Dibeli Cuma Rp507 M, Gianluigi Donnarumma Transfer Terbaik Premier League
-
Sumpah Serapah Cristiano Ronaldo Bela Joao Felix: Banyak Orang Idiot!
-
Enzo Maresca Tendang Raheem Sterling ke Lemari, Legenda Chelsea Geram
-
Big Match BRI Super League PSM vs Persija: Pasukan Ramang Incar Kebangkitan