Suara.com - Roberto Mancini akan menjalani debut periode kedua karir kepelatihannya di Inter Milan saat timnya melawan rival se-kota, AC Milan, Senin (24/11/2014). Mancini kembali melatih klub lama setelah mengarungi kompetisi Liga Premier bersama Manchester City dan Liga Turki bersama Galatasaray.
Fenomena pelatih atau manajer kembali ke klub lama bukanlah hal baru. Beberapa dari mereka kembali meraih kesuksesan di klub lama, namun ada juga yang gagal mengembalikan kejayaan.
Berikut 5 pelatih atau manajer yang kembali ke klub lama setelah melatih klub lain:
1. Roberto Mancini (Inter Milan)
Mancini meraih sukses besar saat menangani Inter Milan musim 2004 hingga 2008. Selain tiga trofi Serie A (2005-06, 2006-07, 2007-08), Mancini juga memberikan dua trofi Coppa Italia (2004-05, 2005-06) dan dua Piala Super Italia (2005, 2006).
Mancini kembali ditunjuk menangani Inter menyusul hasil buruk yang diraih Nerazzurri di awal musim ini. Dia menggantikan Walter Mazzari yang dipecat pada Kamis (13/11/2014) lalu. Mampukah Mancini kembali sukses bersama Inter?
2. Jose Mourinho (Chelsea)
Periode pertama Mourinho menangani Chelsea pada 2004-2007. Selama tiga musim berada di Stamford Bridge, Mourinho mengantarkan The Blues memenangkan dua trofi Liga Premier (2004-05, 2005-06), Piala FA (2006-07), dua Piala Liga (2004-05, 2006-07) dan Community Shield (2005).
Mourinho kembali ke Chelsea pada musim 2013-14. Namun di musim pertama, periode kedua di Stamford Bridge, Mourinho gagal mempersembahkan gelar bagi Chelsea.
3. Jupp Heynckes (Bayern Munich)
Heynckes mengawali kiprahnya bersama Bayern Munich pada 1987-1991. Selama empat musim menangani Die Rotten, Heynckes memberi Bayern dua trofi Bundesliga (1988–89, 1989–90) dan dua DFL-Supercup (1987, 1990).
Heynckes kembali ke Allianz Arena pada 2011-2013. Di musim pertama, periode kedua melatih Bayern, Heynckes mengakhiri kompetisi tanpa trofi. Namun di musim kedua, dia meraih treble winners dengan mempersembahkan trofi Bundesliga, DFB-Pokal dan Liga Champions.
4. Fabio Capello (AC Milan dan Real Madrid)
Capello meraih kesuksesan saat menangani AC Milan pada 1991-1996. Dia mengantarkan Milan memenangkan empat gelar Serie-A (1991–92, 1992–93, 1993–94, 1995–96), tiga Piala Super Italia (1992, 1993, 1994), trofi Liga Champions (1993–94) dan Piala Super Eropa (1994). Namun saat kembali ke San Siro pada 1997-1998, Capello mengakhiri musim tanpa trofi.
Selain AC Milan, Capello juga dua periode menangani klub raksasa Spanyol, Real Madrid. Pada musim 1996-97, Capello memenangkan La Liga. Dia mengulang prestasi serupa saat kembali ke Madrid pada musim 2006-07, namun tidak mampu menolongnya dari pemecatan.
5. Kenny Dalglish (Liverpool)
Dalglish meraih sukses pada periode pertama menangani Liverpool pada 1985-1991. Selama enam musim bersama The Reds, Dalglish mengantarkan timnya memenangkan dua Piala FA (1985-86, 1988-89) dan tiga trofi Football League First Division yang merupakan kompetisi kasta tertinggi saat itu ( 1985-86, 1987-88, 1989-90).
Namun pada musim keduanya di Anfield pada musim 2011-12, Dalglish gagal mengulang kesuksesan. Dia harus puas mengakhiri musim hanya dengan memenangkan Piala Liga Inggris.
Berita Terkait
-
Media Asing Ungkap Alasan Shin Tae-yong Tidak Layak Jadi Pelatih China
-
Bukan Shin Tae-yong, Roberto Mancini Bakal Latih Timnas China
-
Belum Ada Korban Lanjutan, 3 Pelatih Dipecat Gagal Hancurkan Timnas Indonesia
-
Cup Cup Cup... Mereka Dipecat karena Dikalahkan Timnas Indonesia
-
Luntang Lantung Nganggur Gegara Timnas Indonesia, Roberto Mancini Ingin Latih Italia
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Lupakan Liverpool, Marc Guehi Fokus ke Crystal Palace
-
Arab Saudi Panaskan Mesin, Herve Renard Siapkan Senjata Rahasia Lawan Indonesia
-
Ole Romeny Siap Tempur? Manajer Timnas Indonesia Akui Belum 100 Persen Fit
-
Dibekukan FC Twente dan Dicoret Timnas Indonesia, Nilai Pasar Mees Hilgers Turun Drastis
-
Minus Ole Romeny dan Emil Audero, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Liga Europa: Pelatih AS Roma Waspadai Satu Pemain Lille, Calvin Verdonk?
-
Alasan PSSI Cari Hotel hingga Bus Sendiri Selama di Arab Saudi, Ada Gangguan Keamanan?
-
Sumardji Buka Suara: Mengapa Ivar Jenner Jadi Andalan Kunci di SEA Games 2025?
-
Arab Saudi Tutup Rapat Latihan, Takut Diintip Timnas Indonesia dan Irak?
-
Thomas Muller Pecahkan Rekor, Jadi Pemain Jerman Tersukses dengan 35 Trofi