Suara.com - Laga penentu tim terkuat di benua Eropa musim ini tinggal menghitung jam. Minggu (7/6/2015) dini hari WIB, Barcelona berhadapan dengan Juventus.
Sejumlah fakta menarik tersaji jelang pertemuan juara La Liga dengan peraih Scudetto Serie A tersebut. Mulai dari kiprah pelatih, hingga perebutan gelar treble musim ini.
Namun ada mitos yang cukup menarik jelang duel di Berlin. Yaitu, jatuhnya trofi Liga Champions ke tim yang berhasil menumbangkan juara bertahan.
Mengingat usia kompetisi kasta tertinggi benua biru yang telah berlangsung selama lebih dari lima dekade lalu, mitos tersebut mungkin sulit dilacak. Akan tetapi, jika melirik ke lima musim ke belakang, mitos tersebut benar-benar terjadi.
Diawali dengan keberhasilan Inter Milan memenangkan Liga Champions di musim 2009/10. Inter saat itu berhasil menundukkan Barcelona yang merupakan juara di musim 2008/2009, di babak semifinal.
Menghadapi Bayern Munich di partai final, Inter menang telak dengan dua gol tanpa balas sekaligus mengukuhkan diri sebagai klub Italia pertama yang meraih tiga gelar dalam satu musim.
Mitos penakluk juara bertahan menjadi pemenang di partai final kembali terjadi di musim 2011/12. Tampil sebagai juara bertahan di musim sebelumnya, Barcelona gagal mempertahankan gelar setelah ditaklukkan Chelsea di semifinal.
Seperti halnya Inter Milan, di partai puncak The Blues juga berhadapan dengan Bayern Munich. Dan lewat drama adu penalti, Chelsea berhak memboyong trofi Liga Champions ke London.
Mitos tersebut kembali terulang di musim 2013/14 kemarin. Real Madrid berhasil menundukkan juara musim 2012/13, Bayern Munich di babak empat besar sebelum sukses meraih La Decima usai menekuk rival sekota, Atletico Madrid, di babak final.
Dan musim ini, Madrid pun gagal mempertahankan gelar sebagai juara bertahan. Juventus secara mengejutkan berhasil menyingkirkan Los Galacticos di semifinal.
Kini, Juventus akan menghadapi Barcelona. Meski tidak diunggulkan, La Vecchia Signora tampaknya bisa sedikit tersenyum.
Karena jika mitos tersebut berlanjut, maka La Vecchia Signora akan keluar sebagai tim yang berhak memboyong Si Kuping Lebar ke Turin.
Sementara bagi Barcelona, fakta di atas boleh saja ditepis. Namun, kenyataan bahwa hal aneh biasa terjadi di Liga Champions pastinya menghantui langkah Barcelona di partai final nanti.
Akankah mitos penjegal langkah juara bertahan menjadi juara akan kembali terjadi di Liga Champions musim ini? Kita tunggu saja.
Berita Terkait
-
Misi Sejarah Eberechi Eze: Gelar Liga Champions Pertama Arsenal Akan Jadi Milik Kami
-
Denny Landzaat Apes karena Ajax Dihajar Benfica, Jose Mourinho Kasih Sindiran Telak
-
Prediksi Real Madrid vs Olympiakos: Los Blancos Dihantui Kutukan Yunani
-
Martin Odegaard Berpeluang 'Comeback', Arsenal Siap Hadapi Bayern Munich di Liga Champions
-
Prediksi Atletico Madrid vs Inter Milan pada Ajang Liga Champions, Duel Panas di Metropolitano
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Prediksi Susunan Pemain Lion City Sailors vs Persib Bandung Malam Ini 26 November 2025
-
Ze Valente Absen Lawan Persija, Pelatih PSIM Yogyakarta Ogah Khawatir
-
Erick Thohir Bicara Proses di Tengah Isu Kuat Giovanni van Bronckhorst Pelatih Timnas Indonesia
-
Rafael Struick Akui Tak Sejalan dengan PSSI Jelang SEA Games 2025
-
Misi Sejarah Eberechi Eze: Gelar Liga Champions Pertama Arsenal Akan Jadi Milik Kami
-
Erick Thohir Bongkar Alasan PSSI Terkesan Lambat Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Thom Haye Waspadai Lion City, Bobotoh Diminta Padati Stadion Bishan
-
Adu CV Giovanni van Bronckhorst dengan Patrick Kluivert, Siapa Lebih Bagus?
-
Bursa Pelatih Timnas Indonesia Memanas, Giovanni Van Bronckhorst Kandidat Kuat Gantikan Kluivert
-
Ambisi Bojan Hodak! Persib Bandung Tak Incar Seri, Yakin Kunci Juara Grup AFC Champions League Two