Bola / Bola Indonesia
Kamis, 25 Juni 2015 | 07:34 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR Ridwan Hisyam. [DPR RI]

Suara.com - Komisi X DPR RI akan mempertimbangkan persetujuan terkait pembahasan RAPBN TA 2016 yang diajukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi apabila hasil rapat kerja dengan Komisi X DPR, yaitu melakukan pertemuan dengan PSSI hasil KLB Surabaya 2015 tidak dilaksanakan.

"Terkait permasalahan sepak bola nasional, Komisi X mendesak Menpora untuk melaksanakan hasil keputusan rapat kerja pada 5 Februari 2015, 6 April 2015, dan 10 Juni 2015. Apabila tidak kami akan mempertimbangkan persetujuan anggaran untuk Kemenpora," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Ridwan Hisjam dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Menurut Ridwan, hal tersebut juga diperkuat dengan hasil SEA Games 2015 di Singapura yang menempatkan Indonesia hanya menempati posisi kelima dalam perolehan medali.

Komisi X DPR RI telah memutuskan untuk membatalkan rapat kerja (raker) dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu (24/6/2015) pukul 12.00 WIB.

Komisi X DPR menyebutkan bahwa memperhatikan perkembangan dari tindak lanjut hasil rapat kerja pada 10 Juni 2015 tersebut, Komisi X DPR RI memandang Menpora tidak memiliki niat baik dan mengabaikan hasil keputusan raker tersebut.

Hal ini dikarenakan Menpora sampai batas waktu pada Selasa (23/6/2015) belum melakukan pertemuan dengan PSSI hasil KLB Surabaya 2015 yang diakui FIFA dan berdasarkan hasil penetapan PTUN Jakarta No 91/G/2015/PTUN.JKT tertanggal 25 Mei 2015 yang menunda keberlakuan SK Menpora No. 01307 tahun 2015 yang harus dipatuhi oleh semua pihak.

Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengatakan akan melaporkan hasil pertemuan dengan mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang diselenggarakan hari ini dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI pada hari Rabu.

"Dalam pertemuan besok, yang pasti saya ingin mengajak DPR jangan semata-mata urusi PSSI saja masih banyak persoalan lain yang perlu dibedah," kata Menpora dalam konferensi pers setelah melakukan pertemuan tertutup dengan mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Sebagai contoh, kata Menpora, saat ini kasus pengaturan skor oleh mafia sepak bola sedang dibuka dan dilaporkan oleh beberapa kelompok masyarakat ke pihak kepolisian.

"Kenapa kita tidak dorong itu sehingga ke depannya sepak bola kita betul-betul bersih dan berintegritas tanpa adanya mafia tersebut," kata mantan Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin mendatangi Kantor Kemenpora untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi membahas masalah persepakbolaan nasional.

"Saya hari ini diundang oleh Menpora sebagai Ketua Umum PSSI per 17 April (sebelum KLB Surabaya 18 April) karena saat itu saya masih ketua umum tetapi apa materi pertemuannya saya belum tahu. Jadi saya datang hanya untuk mendengarkan arahan dari Pak Menteri," kata Djohar saat tiba di Kantor Kemenpora, Jakarta. (Antara)

Load More