Suara.com - Kabar pemecatan Claudio Ranieri dari kursi manajer Leicester City pada, Kamis (23/2/2017) malam waktu setempat, rupanya sudah sampai pula di telinga kompatriotnya dari Italia, Luciano Spalletti.
Spalletti mengaku prihatin dengan pemecatan Ranieri. Pelatih AS Roma ini menilai, manajemen Leicester tidak punya rasa syukur terhadap Ranieri.
Rasa syukur yang dimaksud, terkait keberhasilan Ranieri menciptakan 'keajaiban' dengan membawa klub berjuluk The Foxes tersebut untuk pertama kalinya menjuarai Liga Inggris musim lalu.
Prestasi tersebut seolah pula menghentakkan persepakbolaan di jagat raya. Betapa tidak, mayoritas pencinta sepakbola dunia pasti tak kepikiran Leicester bakal jadi juara.
Umumnya, mereka sudah 'terbiasa' menilai klub-klub seperti Chelsea, Arsenal, Manchester City, Manchester United, atau Liverpool yang menjadi favorit juara.
Kini, keputusan manajemen Leicester menghentikan Ranieri dari jabatannya, setelah sembilan bulan membawa klub tersebut ke tangga juara, sudah bulat.
Atas pendepakan itu, Spalletti menilai pihak Leicester telah salah dalam bersikap.
"Nggak tahu rasa terima kasih kepada Ranieri, orang yang telah membangun tim dan kedekatan, yang memberikan gelar juara (Liga Inggris) tahun lalu," kata Spalletti usai timnya takluk 0-1 dari Villarreal di 32 Besar Liga Europa, Jumat dini hari tadi WIB.
"Jika Anda memenangkan gelar, maka Anda harus menerima jika ada kemungkinan klub terdegradasi. Jadi, klub tidak perlu menyalahkan siapapun, mereka tetap dengan apa yang telah mereka dapat dan bertanggung jawab masing-masing."
Baca Juga: Begini Teknik Agar Istana Negara Tidak Terendam Banjir
"Sebaliknya, dalam sepakbola masalah ini punya jalan cerita yang berbeda. Saya mengatakan demikian karena saya punya pengalaman seperti itu juga."
"Saya turut bersimpati kepada Ranieri, mengingat dia tinggal di kota kami (Roma), jika dia ingin datang dan mengunjungi kami, dengan senang hati kami menerimanya. Jadi, dia bisa mengajarkan kami pengalamannya," pungkas pelatih berkepala plontos ini.
Salah satu faktor penyebab dipecatnya Ranieri memang lantaran prestasi The Foxes yang kini hanya berada satu tingkat di atas batas terakhir zona degradasi.
Jamie Vardy dan kawan-kawan hanya unggul satu poin dari peringkat 18--batas terakhir zona degradasi--yang ditempati Hull City yang mengoleksi 20 poin. (Soccerway)
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Kata-kata Bojan Hodak Respon Muka Tak Enak Saddil Ramdani saat Diganti di Laga Persib vs Persis Solo
-
Jadwal Liga Italia Pekan ke-9: Atalanta Tunggu AC Milan, Jay Idzes Cs Sambangi Cagliari
-
Bukan Cuma Lolos Grup! Evandra Florasta Punya Target Lebih Besar di Piala Dunia U-17 2025
-
Pilih Bela Thailand, Jude Soonsup-Bell Pernah Permalukan Manchester United di Piala Liga Inggris
-
Timnas Indonesia U-17 Tahan Imbang Pantai Gading di Uji Coba Jelang Piala Dunia U-17 2025
-
Berkaca dari FIFA Arab Cup, Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia akan Sulit Juarai FIFA ASEAN Cup
-
Eks Striker Muda Chelsea Perkuat Timnas Thailand, Siap Debut November Ini
-
Jadwal Piala Liga Inggris: Banyak Klub Bersua Sesama Tim Premier League
-
Tidak Ada Drama Klub Tak Lepas Pemain Lagi, FIFA ASEAN Cup akan Lebih Seru
-
Luciano Spalletti Dikabarkan Jadi Pelatih Baru Juventus, Kontrak 2 Tahun