Suara.com - Timnas Indonesia U-22 mampu bangkit dari ketertinggalannya guna membantai Myanmar dengan skor 3-1. Dengan hasil tersebut Garuda Muda memastikan meraih medali perunggu di cabang sepak bola SEA Games 2017.
Pada pertandingan perebutan posisi ketiga di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, Selasa (29/8/2017), Indonesia sempat tertinggal di babak pertama. Namun gol Evan Dimas, Septian David Maulana dan Rezaldi Hehanusa memastikan Garuda Muda menang 3-1.
Jalannya Pertandingan
Indonesia langsung mengambil inisiatif serangan setelah kick off namun masih sulit menembus pertahanan lawan. Myanmar pun mencoba meladeni permainan Indonesia dan menekan sehingga sempat merepotkan barisan belakang Indonesia.
Sebuah umpan berbahaya Indonesia ke depan gawang Myanmar di menit ke-5 gagal dimanfaatkan Marinus Wanewar yang terlambat menyambutnya. Namun Myanmar langsung balik menekan lewat sepakan Ya Naing OO yang masih melenceng dari sasaran.
Indonesia pun kembali menekan dan sebuah tendangan Marinus masih terlalu pelan sehingga dengan mudah diamankan kiper Naing. Marinus tampaknya tidak menendang bola dengan posisi yang baik sehingga sempat merasakan kesakitan pada kakinya.
Belum ada gol yang tercipta dari kedua tim hingga 10 menit pertandingan berjalan. Pada menit ke-15, sebuah serangan berbahaya dilakukan oleh pemain Myanmar namun tendangannya dari sisi kanan masih membentur tiang gawang.
Serangan bertubi-tubi dilakukan oleh Myanmar ke gawang Indonesia di menit ke-17, sekali mengenai tiang dan dua kali digagalkan oleh kiper Satria Tama. Dua menit kemudian Septian David mengancam gawang Myanmar namun tendangannya masih dapat diblok.
Namun pada menit ke-22, Myanmar akhirnya berhasil unggul lebih dulu 1-0 atas Indonesia . Than Paing menyepak bola dengan baik dengan kaki kanannya setelah mendapatkan umpan dari sisi kanan ke gawang Indonesia.
Tekanan masih terus dilakukan oleh Myanmar sedangkan Indonesia mencoba menekan lewat serangan balik. Pada menit ke-29, Rezaldi masuk menggantikan Andy yang sempat mengalami masalah pada kakinya.
Myanmar masih terus mencoba memperbesar keunggulan lewat serangan-serangan. Sedangkan usaha para pemain Indonesia masih gagal dalam penyelesaikan akhir. Pada menit ke-40, sepakan Evan Dimas dari jarak dekat masih dapat digagalkan Naing.
Indonesia menambah tekanannya menjelang akhir babak pertama. Namun masih belum dapat menyamakan kedudukan setelah tendangan bebas masih dapat diblok dan pemain Indonesia lainnya gagal memanfaatkan bola lepas tersebut
Myanmar masih memiliki peluang berbahaya di saat pertandingan memasuki injury time namun peluang tersebut hanya membentur mistar gawang. Hingga turun minum, Myanmar masih tetap mempertahankan keunggulannya 1-0.
Di babak kedua, Myanmar lebih dulu menekan namun Indonesia pun mencoba menghadirkan ancaman yang berbahaya ke gawang Myanmar. Hingga menit ke-50 masih belum ada serangan berbahaya yang dilakukan oleh pemain ke gawang Myanmar.
Pada menit ke-55, Indonesia akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol tersebut dicetak oleh Evan Dimas lewat sepakan kaki kirinya yang sempat membentur kaki pemain lawan sebelum masuk ke gawang lawan.
Gol Evan Dimas telah menaikkan semangat rekan rekannya. Tidak lama berselang, Septian David Maulana membuat Garuda Muda berbalik unggul 2-1 lewat sepakan kaki kirinya dari luar kotak penalti di menit ke-58.
Tekanan terus dilakukan oleh para pemain Indonesia. Menit ke-66, sebuah sundulan Hansamu Yama dari sebuah tendangan bebas masih berada di atas gawang Myanmar. Pada menit ke-67, serangan berbahaya Myanmar masih dapat digagalkan oleh Satria Tama.
Indonesia terus mengancam gawang Myanmar namun Osvaldo gagal dalam penyelesaian akhir. Pada menit ke-74, Rezaldi memperbesar keunggulan Indonesia mejadi 3-1 lewat gol cantik hasil tendangan kaki kaki kirinya dari luar kotak penalti.
Tendangan bebas cantik Febri yang mengarah ke dalam gawang masih dapat ditip kiper Naing ke atas gawangnya di menit ke-82. Myanmar masih tetap mencoba mengejar ketertinggalannya namun kiper Satria Tama tampil apik menggagalkan beberapa peluang lawan.
Myanmar sempat kehilangan satu pemainnya karena di kartu merah oleh wasit saat injury time. Hingga wasit meniupkan peluit panjang Indonesia masih tetap mempertahankan keunggulannya 3-1 dan memastikan meraih medali perunggu.
Meski gagal meraih emas namun perunggu yang diraih Indonesia tahun ini lebih baik dibanding pada SEA Games 2015 yang hanya berada di posisi keempat. Ini juga medali perunggu keempat Indonesia selama keikutsertaan di ajang SEA Games (tahun 1981, 1989, 1999, dan 2017).
Berita Terkait
-
Menolak Lupa, Momen Malaysia Balik Bendera Indonesia di Buku Saku SEA Games 2017
-
Link Live Streaming Myanmar vs Timnas Indonesia, Ganjalan Pertama Garuda
-
Sebatas Ucapkan Selamat Timnas U-22, Pertemuan Prabowo-Erick Thohir Tak Bahas Peluang Duet Capres-Cawapres?
-
Ditemui Erick Thohir, Prabowo Ngaku Gregetan Saat Nonton Final Timnas U-22
-
Ganjar Jadi Bulan-bulanan Usai Ucapkan Selamat untuk Timnas U22, Warganet: Gak Usah Ikut-ikutan!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Rafael Struick Akui Tak Sejalan dengan PSSI Jelang SEA Games 2025
-
Misi Sejarah Eberechi Eze: Gelar Liga Champions Pertama Arsenal Akan Jadi Milik Kami
-
Erick Thohir Bongkar Alasan PSSI Terkesan Lambat Cari Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Thom Haye Waspadai Lion City, Bobotoh Diminta Padati Stadion Bishan
-
Adu CV Giovanni van Bronckhorst dengan Patrick Kluivert, Siapa Lebih Bagus?
-
Bursa Pelatih Timnas Indonesia Memanas, Giovanni Van Bronckhorst Kandidat Kuat Gantikan Kluivert
-
Ambisi Bojan Hodak! Persib Bandung Tak Incar Seri, Yakin Kunci Juara Grup AFC Champions League Two
-
3 Efek Buruk PSSI Tunda Tunjuk Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Hitung-hitungan Persib Bandung Lolos 16 Besar ACL Two 2025/2026
-
Ternyata 2 Pemain Abroad Timnas Indonesia Pernah Dilatih Giovanni van Bronckhorst