Suara.com - Cerita Fernando Torres bersama Atletico Madrid berakhir manis. Usai laga pamungkasnya bersama Atletico, yakni laga final Liga Europa 2017/2018 kontra Olympique Marseille dini hari tadi WIB, Torres berhasil mengangkat trofi juara. Ini menjadi trofi pertama sekaligus trofi pamungkas alias trofi satu-satunya bomber berjuluk El Nino itu di Atletico.
Di Groupama Stadium dini hari tadi, Atletico menang dengan skor 3-0 berkat dwigol Antoine Griezmann serta satu dari kapten Gabi.
Bagi Torres -yang dimasukkan pelatih Diego Simeone di menit 90, penyerang berusia 34 tahun itu memang sukses mengakhiri penantian panjangnya meraih trofi bersama Atletico.
Ya, gelar Liga Europa ini menjadi gelar bergengsi perdana yang ia raih bersama Atletico dalam dua periodenya memperkuat klub tersebut (2001-2007 dan 2015-2018). Satu gelar lain memang sempat diberikan El Nino, tapi itu berupa gelar juara Divisi Segunda Spanyol pada musim 2001/2002.
Torres, yang sudah diplot sebagai kapten Atletico saat usianya baru 19 tahun pada musim 2003/2004 tersebut, meninggalkan Vicente Calderon -kandang lama Atletico- menuju Liverpool pada 2007. Torres kemudian melajutkan kariernya di Chelsea dan AC Milan sebelum comeback ke Atletico pada 2015.
Meski demikian, sebelum meraih gelar Liga Europa bersama Atletico, Torres hanya bisa meraih titel di level klub bersama Chelsea. Ia mengantarkan The Blues juara Piala FA, Liga Champions, dan juga Liga Europa. Karier Torres di level timnas memang lebih mentereng dengan raihan dua gelar juara Piala Eropa serta satu Piala Dunia.
Apapun itu, Torres akhirnya sukses menyudahi penantian panjangnya dan meraih titel bersama Atletico. Well, sayangnya gelar perdananya itu juga sekaligus menjadi gelar terakhir yang dipersembahkan Torres. Seperti diketahui, musim 2017/2018 memang jadi musim pamungkas sang penyerang gaek berkostum Los Colchoneros.
Torres total sudah bermain sebanyak 403 laga dan mencetak 127 gol untuk Atletico di semua kompetisi. Adios, El Nino!
Berita Terkait
-
Aston Villa Raih 8 Kemenangan Beruntun, Rekor Luar Biasa Sejak 1914
-
Klasemen Liga Europa 2025/26: Lyon Kokoh di Pucuk, Lille Terperosok, AS Roma Panen Gol
-
Tim Dean James Keok dari Lyon Lewat Laga Super Seru di Liga Europa
-
Tak Diperkuat Calvin Verdonk, Lille Kalah 0-1 dari Klub Swiss Young Boys
-
Bukan Hanya Barcelona, 5 Tim yang Tampil Ganas di Liga Champions Semalam
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Ogah Balik Man United, Marcus Rashford Berambisi Dipermanenkan Barcelona
-
Fiorentina Nasibmu Kini: Dulu The Magnificent Seven Serie A Kini di Dasar Jurang
-
Alexander Isak Bertekad Pulih Lebih Cepat
-
Italia di Bawah Tekanan Jelang Lawan Irlandia Utara, Gattuso Bicara Soal Mental dan Harga Diri
-
Pelatih Crystal Palace Ledek Arsenal, Sebut Menang Beruntung
-
Rasmus Hojlund Sindir Telak Manchester United Usai Raih Trofi Perdana Bersama Napoli
-
Sempat Terseok di Bundesliga, Kevin Diks Ungkap Beratnya Awal Karier di Jerman
-
7 Pemain Liverpool Terancam Absen saat Menjamu Wolves
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Hasil SEA Games 2025 jadi Gambaran Menatap Asian Games 2026